PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN KOPERASI DI NEGARA
INDIA
Republik India adalah sebuah negara di Asia yang memiliki
jumlah penduduk terbanyak kedua di dunia, dengan populasi lebih daei satu
milyar jiwa, dan merupakan negara terbesar ketujuh berdasarkan ukuran wilayah
geografis. Jumlah penduduk di India tumbuh pesat sejak pertengahan 1980an.
Ekonomi India adalah terbesar ke empat didunia dalam PDB, diukur dari segi
paritas daya beli (PPP) dan salah satu pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia.
India, negara dengan sistem demokrasi liberal terbesar di dunia, juga telah
muncul sebagai kekuatan regional yang penting, memiliki kekuatan militer
terbesar dan memiliki kemampuan senjata nuklir.
Ekonomi India dulunya banyak tergantung dari pertanian, namun sekarang ini
hanya menyumbang kurang dari 25% dari PDB. Industri penting lainnya termasuk
pertambangan, petroleoum, pengasahan berlian, film, tekstil, teknologi informasi,
dan kerajinan tangan.. Kebanyakan daerah industri India berpusat di kota-kota
utamanya. Tahun-tahun belakangan ini, India telah muncul sebagai salah satu
pemain terbesar dalam perangkat lunak dan Bussines process outsourcing, dengan
pendapatan sekitar AS$17,2 miliar pada 2004-2005. Dan ada juga banyak industri
skala kecil yang menyediakan lapangan kerja yang stabil bagi penduduk di kota
kecil dan pedesaan.
Gerakan Koperasi di dunia, di mulai pada pertengahan abad 18 dan awal abad 19
di Inggris. Lembaga ini sering disebut dengan “KOPERASI PRAINDUSTRI”. Dari
sejarah perkembangannya, dimulai dari munculnya revolusi industri di Inggris
tahun 1770 yang menggantikan tenaga manusia dengan mesin-mesin industri yang
berdampak pada semakin besarnya pengangguran hingga revolusi Perancis tahun
1789 yang awalnya ingin menumbangkan kekuasaan raja yang feodalistik, ternyata
memunculkan hegemoni baru oleh kaum kapitalis. Semboyan
Liberte-Egalite-Fraternite (kebebasan-persamaan-kebersamaan) yang semasa revolusi
didengung-dengungkan untuk mengobarkan semangat perjuang rakyat berubah tanpa
sedikitpun memberi dampak perubahan pada kondisi ekonomi rakyat. Manfaat
Liberte (kebebasan) hanya menjadi milik mereka yang memiliki kapital untuk
mengejar keuntungan sebesar-besarnya. Semangat Egalite dan Fraternite
(persamaan dan persaudaraan) hanya menjadi milik lapisan masyarakat dengan
strata sosial tinggi (pemilik modal kapitalis).
Gerakan Koperasi di India dimulai dengan mendirikan koperasi kredit untuk
memungkinkan produsen kecil melanjutkan usahanya. Hal itu disebabkan karena
pengusaha kecil selalu menjadi korban lintah darat yang meminjamkan modal
dengan bunga yang sangat tinggi. Koperasi Kredit di India menggunakan sistem
Raiffeisen, namun ada sedikit perbedaan. Jika Raiffeisen meminjamkan dana untuk
aktivitas produksi, koperasi kredit di India meminjamkan dana untuk berbagai
tujuan agar para anggotanya tidak menjadi korban rentenir. Sejarah koperasi
kredit dimulai pada abad ke-19. Ketika Jerman dilanda krisis ekonomi karena
badai salju yang melanda seluruh negeri. Para petani tak dapat bekerja karena
banyak tanaman tak menghasilkan. Penduduk pun kelaparan. Situasi ini
dimanfaatkan oleh orang-orang berduit. Mereka memberikan pinjaman kepada
penduduk dengan bunga yang sangat tinggi. Sehingga banyak orang terjerat
hutang. Oleh karena tidak mampu membayar hutang, maka sisa harta benda mereka
pun disita oleh lintah darat.
Kemudian tidak lama berselang, terjadi Revolusi Industri. Pekerjaan yang
sebelumnya dilakukan manusia diambil alih oleh mesin-mesin. Banyak pekerja
terkena PHK. Jerman dilanda masalah pengangguran secara besar-besaran.Melihat
kondisi ini wali kota Flammersfield, Friedrich Wilhelm Raiffeisen merasa
prihatin dan ingin menolong kaum miskin. Ia mengundang orang-orang kaya untuk
menggalang bantuan. Ia berhasil mengumpulkan uang dan roti, kemudian dibagikan
kepada kaum miskin. Ternyata derma tak memecahkan masalah kemiskinan. Sebab
kemiskinan adalah akibat dari cara berpikir yang keliru. Penggunaan uang tak
terkontrol dan tak sedikit penerima derma memboroskan uangnya agar dapat segera
minta derma lagi. Akhirnya, para dermawan tak lagi berminat membantu kaum
miskin. Raiffeisen tak putus asa. Ia mengambil cara lain untuk menjawab soal
kemiskinan ini. Ia mengumpulkan roti dari pabrik-pabrik roti di Jerman untuk
dibagi-bagikan kepada para buruh dan petani miskin. Namun usaha ini pun tak
menyelesaikan masalah. Hari ini diberi roti, besok sudah habis, begitu
seterusnya.
Berdasar pengalaman itu, Raiffeisen berkesimpulan: “kesulitan si miskin hanya
dapat diatasi oleh si miskin itu sendiri. Si miskin harus mengumpulkan uang
secara bersama-sama dan kemudian meminjamkan kepada sesama mereka juga.
Pinjaman harus digunakan untuk tujuan yang produktif yang memberikan
penghasilan. Jaminan pinjaman adalah watak si peminjam.”Untuk mewujudkan impian
tersebutlah Raiffeisen bersama kaum buruh dan petani miskin akhirnya membentuk
koperasi bernama Credit Union (CU) artinya, kumpulan orang-orang yang saling
percaya. Credit Union yang dibangun oleh Raiffeisen, petani miskin dan kaum
buruh berkembang pesat di Jerman, bahkan kini telah menyebar ke seluruh dunia.
Prinsip-prinsip ditanamkan oleh Friedrich Wilhelm Raiffeisen (1818-1883).
Gagasan Credit Union pertama kali dari pemikiran Friedrich Wilhelm
Raiffeisen sebagai Walikota beberapa daerah pedesaan di Jerman, dimana ketika
itu terjadi kelaparan besar menimpa kehidupan mereka. Sehingga, sebagai bentuk
dedikasi dalam hidupnya Ia mendirikan suatu perkreditan masyarakat bagi
penduduk asli. Terdorong oleh rasa kasih antar sesama manusia dan pengalaman
Raiffeisen dapat menjadi petunjuk untuk diikuti sebagai kerja credit
union itu sendiri. Prinsip-prinsip yang ditanamkan adalah tabungan anggota,
pembagian pendapatan diperoleh dari usaha anggota melalui sistem credit union,
memiliki para staf/pegawai yang terpilih dan mengembangkan adanya tabungan
sukarela sesuatu yang dahsyat sebagai peninggalan Raiffeisen.
Demikian pula halnya mengenai jangka waktu pinjaman. Raifffeisen meminjamkan
uang hanya untuk jangka pendek ataupun jangka panjang. Koperasi Kredit di India
ada pula yang berbentung sebagai Koperasi Lumbung. Uang pangkalnya dapat
dibayar baik berupa uang maupun padi. Sedangkan iurannya harus berupa padi.
Ekspor utama India termasuk produk pertanian, tekstil, batu berharga dan
perhiasan, jasa perangkat lunak dan teknologi, hasil teknik, kimia, dan hasil
kulit sedangkan komoditas impornya adalah minyak mentah, kesin, batu berharga,
pupuk, kimia. Pada tahun 2004, total ekspor india berjumlah AS$69,18 miliar,
sedangkan impor sekitar AS$89,33 miliar.
NCUI (National Cooperative Union of India) merupakan organisasi utama yang
mewakili seluruh gerakan koperasi di India yang di dirikan tahun 1979. Gerakan
Koperasi di India berawal dari pertanian dan sektor sekutu. Tindakan masyarakat
koperasi kredit pertama di Undang-undangkan di tahun 1904. Hal tersebut
diadakan untuk pembentukan pos pendaftaran koperasi masyarakat untuk berbagai
keperluan dan audit. Di bawah Montague - Chelmsford reformasi 1919
menjadi subyek provinsi dan berwenang untuk membuang UU Koperasi.
Setelah kemerdekaan, Koperasi di asumsikan signifikan dalam penghapusan
kemiskinan dan pertumbuhan sosio-ekonomi yang lebih cepat. Mereka telah menjadi
bagian integral dari lima tahun rencana. Sebagai hasilnya mereka muncul sebagai
sebuah segmen yang berbeda dalam ekonomi India. Dalam tahun pertama rencana
khusus dinyatakan bahwa keberhasilan rencana akan di adili, oleh karena itu
dilaksanakan melalui organisasi koperasi. Pada tahun 1958 Dewan Pengembangan
Nasional ( NDC) menyarankan kebijakan nasional pada koperasi. Sektor koperasi
telah memainkan peran yang berbeda dalam proses pembangunan sosio-ekonomi
negara. Telah ada perkembangan sektor ini dalam beragam bidang ekonomi selama
beberapa dekade. Jumlah semua koperasi meningkat dari 1,81 juta pada 1950 -
1951 menjadi 4,53 juta di 1996 - 1997. Jumlah anggota koperasi masyarakat
meningkat dari 1,55 juta menjadi 20,45 juta pada periode yang sama. Koperasi
telah beroperasi di berbagai bidang perekonomian seperti pemasaran, masukan
kredit, produksi, pengolahan, distribusi, perumahan, produksi susu dan
tekstil.
Kegagalan koperasi dapat dikaitkan dengan keanggotaan aktif dan kurangnya
partisipasi aktif dari anggota dalam manajemen koperasi, jumlah atas iuran di
lembaga-lembaga koperasi kredit, kurangnya mobilisasi sumber daya internal dan
lebih dari ketergantungan pada bantuan pemerintah, kurangnya manajemen
profesional, kontrol birokrasi dan campur tangan dalam pengelolaan, campur
tangan politik telah terbukti berbahaya bagi pertumbuhan koperasi. Untuk
keberhasilan setiap upaya pembangunan di sektor pertanian adalah bersinergi
dengan usaha-usaha dibidang koperasi. Pengembangan sektor koperasi memiliki banyak
manfaat, ini akan melibatkan semua lapisan masyarakat. Saat ini sebagian besar
lembaga keuangan di koperasi juga menjalankan secara komersial murni. Itu
berarti bahwa intervensi negara dapat membuat perbedaan. Subsidi dan bantuan
yang berarti bagi petani miskin harus disalurkan melalui sektor koperasi.
Setelah ada cukup sumber daya dalam bentuk uang akan ada peningkatan
partisipasi masyarakat dan akan berpengaruh pada putaran pembangunan desa.
Panchayat Raj dan Koperasi dapat membawa perubahan positif di daerah pedesaan.
Koperasi telah menyebar ke seluruh negeri, dan saat ini diperkirakan ada 230
juta anggota secara nasional. Sistem Koperasi Kredit memiliki jaringan terbesar
di dunia dan lebih maju di sektor pertanian India.
Gerakan
Koperasi India 2007 – 2008
|
|
Jumlah koperasi
|
Rs. 5,95,215
|
Agrl. dan
koperasi kredit
|
Rs. 1,50,593
|
primer koperasi
non-kredit
|
Rs. 4,41,125
|
Anggota
koperasi
|
249.248
Million
|
Anggota
koperasi Agrl/kredit utama
|
183.369 Million
|
anggota
koperasi non-kredit
|
65.879 Million
|
Modal saham
(semua tingkat & semua jenis)
|
Rs. 3,37,192.6
|
Modal saham
koperasi kredit utama
|
Rs. 1,76,794.9
|
Modal saham
koperasi Non-kredit
|
Rs. 67,250.6
|
partisipasi
pemerintah dalam Koperasi kredit utama
|
4,39%
|
Modal kerja
(kredit + bebas kredit)
|
Rs. 59,74,972.4
|
Cadangan
|
Rs. 5,46,240.7
|
Deposito
|
Rs. 34,85,480.4
|
Desa-desa yang
ditutupi oleh Koperasi
|
1
|
Federasi
koperasi tingkat nasional
|
21
|
Negara Federasi
koperasi tingkat
|
386
|
Federasi
koperasi tingkat distrik
|
3,111
|
Agricultural Credit
|
2006-2007
|
2007-2008
|
|
Kredit produksi lanjutan (ST+MT)
|
|||
Jangka pendek (ST)
|
Rs. 4,07,959.6
|
Rs. 4,73,897.5
|
|
Jangka menengah (MT )
|
Rs. 88,167.9
|
Rs. 1,02,527.3
|
|
Kredit investasi yang maju (LT)
|
Rs. 31,881.2
|
Rs. 20,211.0
|
|
Total kredit lanjutan(ST+ MT+ LT)
|
Rs. 5,28,008.7
|
Rs. 5,96,635.8
|
|
Saham koperasi di ekonomi nasional
|
(Percentage (%)
|
||
Jaringan pedesaan (desa ditutupi)
|
97
|
||
Kredit pertanian yang dibayarkan oleh
Koperasi
|
19
|
||
Pendistribusian pupuk
|
36
|
||
Produksi nutrisi pupuk (3.169 jt MT)
|
26.3
|
||
Produksi gula (6.418 Million Tonnes -As on
31 March 2009)
|
46.6
|
||
Pemanfaatan kapasitas pabrik gula (seperti
pada 31 Maret 2009)
|
59.8
|
||
Pengadaan gandum (6.926 Million
Tonnes)*
|
33.5
|
||
Pakan hewan produksi / pasokan
|
50
|
||
Toko eceran (Rural + Urban)
|
20.3
|
||
Produksi susu *
|
8.19
|
||
Pasar susu
Surplus*
|
10.5
|
||
Pabrik es
krim*
|
45
|
||
Pasar minyak (branded)*
|
49
|
||
Spindleadge di koperasi (3.534
Million)*
|
10.3
|
||
Alat yang digerakkan tangan di
koperasi
|
54
|
||
Koperasi nelayan (active)*
|
23
|
||
Karet diperoleh dan dipasarkan
|
18.5
|
||
Arecanut diproses dan dipasarkan ( 3.65
jttonnes)*
|
15
|
||
Produksi garam (18,266 Metric
Tonnes)*
|
7.6
|
||
Direct Employment Generated
|
1.22 Million
|
||
Perusahaan perorangan
|
15.47 Million
|
Sumber: http://anisamulyasari.blogspot.com/2015/01/pembangunan-koperasi-di-negara_29.html