ILMU ALAMIAH DASAR
UNIVERSITAS GUNADARMA
2012

MAKALAH
TENTANG FUNGSI MANAJEMEN KEUANGAN DALAM SECTOR PUBLIC
SOFTSKILL
Dosen : Yasman Riyanto
Nama :
Fikri Sylvia Saan
Kelas :
1 DF O2
NPM :
52212949
Jurusan : D3 Manajemen Keuangan
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih penulis panjatkan
kehadirat Allah SWT yang mana berkat rahmat dan hidayah-Nyalah penulis dapat
menyelesaikan Makalah ini tepat pada waktunya. Solawat beriring salam tak lupa
kamI hadiahkan untuk junjungan alam nabi besar kita Muhammad SAW, karena berkat
perjuangan dan jasa-jasa beliaulah kita dapat merasakan alam yang penuh dengan
ilmu pengetahuan seperti sekarang ini.
Dalam
penyusunan makalah ini penulis mengangkat tema tentang “Manajemen Keuangan
Dalam Sektor Publik” guna memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar
(Softskill) yang diberikan oleh Bapak Yasman Rianto SSi. Penulis berharap
makalah ini dapat juga memberikan informasi dan pengetahuan baru kepada para
pembaca serta dapat menambah wawasan bagi para pembaca.
Penulis menyadari bahwa dalam
penyusunan makalah ini banyak memiliki kekurangan maupun kelemahan di sana sini
baik dalam segi penulisan maupun dalam segi menyajian materi yang kami
paparkan. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua
pihak yang bersifat membangun, guna untuk memperbaiki kualitas makalah penulis
selanjutnya.
Jakarta, Oktober 2012
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR.............................................................................................................................
i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar
Belakang....................................................................................................................
1
I.2
Tujuan................................................................................................................................
1
I.3 Rumusan Masalah..............................................................................................................
1
I.4 Metode
Penulisan..............................................................................................................
1
BAB II PEMBAHASAN
II.1 Pengertian Manajemen
Keuangan.....................................................................................2
II.1.1 Aktivitas Pembiayaan ( FinancingActivity )..............................................................
2
II.1.2 Aktiva Investasi (Investment activity)......................................................................
2
II.1.3 Aktivitas Bisnis (Business Activity)...........................................................................
3
II.1.4 Tanggung Jawab Manager Keuangan......................................................................
3
II.1.5 Tiga Keputusan Yang Diambil Manajemen
Keuangan..............................................3
II.1.6 Tanggung Jawab Staf
Keuangan...............................................................................4
II.2 Sifat Dasar
Perusahaan.......................................................................................................4
II.3 Perkembangan Peranan
Manajemen Keuangan................................................................
4
II.4 Pihak-Pihak yang
Memerlukan Laporan Keuangan............................................................
5
II.5 Fungsi Anggaran Sektor
Publik...........................................................................................
6
II.6 Karakteristik Anggaran
Sektor Publik.................................................................................
6
II.7 Prinsip Anggaran Sektor
Publik..........................................................................................
7
II.8 Jenis
Anggaran...................................................................................................................
7
II.8.1 Anggaran Operasional
............................................................................................7
II.8.2 Anggaran Modal /
Investasi....................................................................................
7
II.9 Proses Penyusunan
Anggaran Sektor Publik......................................................................8
II.10 Tujuan Proses Penyusunan
Anggaran Sektor Publik........................................................8
BAB III PENUTUP
III.1
Kesimpulan.......................................................................................................................
9
III.2
Saran................................................................................................................................
9
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................
10
I.1 LATAR BELAKANG
Manajemen keuangan adalah sebuah
system yang harus ada dalam setiap instansi baik perusahaan swasta, maupun perusahaan milik pemerintah. Dengan adanya
manajemen keuangan yang baik tentunya akan memberikan dampak yang baik pula
dalam sebuah perusahaan. Pada umumnya manajemen keuangan dalam suatu perusahaan
baik swasta maupun public akan berusaha mencari sumber modal yang kemudian
dijadikan odal untuk kegiatan produksi baik itu memproduksi barang ataupun
jasa.
Dalam makalah ini penulis mencoba
menuangkan pemahaman tentang fungsi dari manajemen keuangan khususnya pada
sector public. Bagaimana cara pengimplementasian konsep-konsep manajemen yang
ada dalam sector public dan memahami kendala-kenada dalam pekasanaan fungsi
manajemen dalam sector public tersebut.
I.2 TUJUAN
Adapun tujuan dari penyusunan
makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui Pengertian dari manajemen
keuangan
2. Mengetahui tugas-tugas dari seorang
manajer keuangan
3. Mengetahui fungsi dari manajemen dalam
sector public
4. Memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Alamiah
Dasar
I.3 RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah yang kami
bahas dalam makalah ini adalah tentang pengertian secara garis besar mengenai
manajemen keuangan dan fungsi manajemen keuangan sector public.
I.4 METODE PENULISAN
Adapun metode penulisan yang kami
gunakan dalam penyusunan makalah ini adalah dengan mencari referensi-referensi
yang relevan dengan pokok pembahasan, referensi tersebut kami dapatkan dari
berbagai media seperti buku, majalah, Koran, artikel dan melalui jaringan
internet.
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Pengertian Manajemen Keuangan
Pengertian
Manajemen Keuangan mengalami perkembangan mulai dari pengertian manajemen yang
hanya mengutamakan aktivitas memperoleh dana saja sampai yang mengutamakan
aktivitas memperoleh dan menggunakan dana serta pengelolaan terhadap
aktiva.Beberapa definisi manajemen keuangan diberikan sebagai berikut:
v Liefman:
usaha untuk menyediakan uang dan menggunakan uang untuk mendapat atau
memperoleh aktiva.
v Suad
Husnan: manajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan.
v Grestenberg:
how business are organized to acquire funds, how they acquire funds, how the
use them and how the prof ts business are distributed.
v James
Van Horne: segala aktivitas yang berhubungan dengan perolehan, pendanaan dan
pengelolaan aktiva dengan tujuan menyeluruh.
v Bambang
Riyanto: keseluruhan aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan us aha
mendapatkan dana yang dip erlukan dengan b i aya yang minimal dan syaratsyarat
yang paling menguntungkan beserta usaha untuk menggunakan dana tersebut seefisien
mungkin.
II.1.1 Aktivitas Pembiayaan (
FinancingActivity )
Aktivitas pembiayaan ialah
kegiatan pemilik dan manajemen perusahaan untuk mencari sumber modal ( sumber
eksternal dan internal ) untuk membiayai kegiatan bisnis.
A.Sumber eksternal
Ø Modal
Pemilik atau modal sendiri (Owner Capital atau Owner Equity). Atau modal saham
(Capital Stock ) yang terdiri dari : Saham Istimewa (Preferred Stock) dan Saham
Biasa (Common Stock).
Ø Utang
(Debt), Utang Jangka Pendek (Short-term Debt) dan Utang Jangka Panjang
(Long-term Debt).
Ø Lain-lain,
misalnya hibah.
B. Sumber Internal :
Ø Laba
Ditahan (Retained Earning)
Ø Penyusutan,
amortisasi, dan Deplesi ( Depreciation, Amortization, dan Deplention)
Ø Lain-lain,
misalnya penjualan harta tetap yang tidak produktif.
II.1.2 Aktivitas Investasi
(Investment activity)
Aktivitas investasi adalah
kegiatan penggunaan dana berdasarkan pemikiran hasil yang sebesar-besarnya dan
resiko yang sekecil-kecilnya. Aktivitas itu meliputi :
Ø Modal
Kerja (working Capital) atau harta lancar (Current Assets)
Ø Harta
Keuangan (Finaceal assets) yang terdiri : investasi pada saham (stock) dan
Obligasi (Bond)
Ø Harta
Tetap (real Assets) yang terdiri dari : Tanah,gedung, Peralatan.
Ø Harta
Tidak Berwujud (intangible assets) terdiri dari : Hak Paten, Hak Pengelolaan
Hutan, Hak Pengelolaan Tambang, Goodwill.
II.1.3 Aktivitas Bisnis
(Business Activity)
Aktivitas bisnis adalah
kegiatan untuk mencari laba melalui efektivitas penjualan barang atau jasa
efisiensi biaya yang akan mengahsilkan laba. Aktivitas itu dapat dilihat dari
laporan Laba-Rugi, yang terdiri dari unsur :
Ø Pendapatan
(sales atau Revenue)
Ø Beban
( Expenses)
Ø Laba-Rugi
( Profit-Loss)
II.1.4 Tanggung Jawab Manager
Keuangan
Aktivitas perusahaan ditinjau
dari sudut manajemen keuangan menjadi tugas manajer keuangan. Tugasnya antara
lain adalah sebagai berikut :
Ø Perolehan
dana dengan biaya murah.
Ø Penggunaan
dana efektif dan efisien
Ø analisis
laporan keuangan
Ø analisis
lingkungan Internal dan eksternal yang berhubungan dengan keputusan rutin dan khusus.
Ø Berdasarkan
tugas tersebut, manajemen keuangan memiliki tujuan antara lain adalah ;
Ø Memaksimalkan
nilai perusahaan
Ø Membina
relasi dengan pasar modal dan pasar uang.
II.1.5 Tiga Keputusan Yang
Diambil Manajemen Keuangan
Ada tiga
keputusan yaitu keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan keputusan
mengenai dividen. Kegiatan mencari alternatif sumber dana menimbulkan adanya
arus kas masuk, sementara kegiatan mengalokasikan dana dan pembayaran dividen
menimbulkan arus kas keluar, maka manajemen keuangan sering disebut manajemen
aliran (arus) kas.
Keterangan lebih lanjut dari
masing-masing keputusan sebagai berikut:
Ø Financing
dicision: keputusan pendanaan atau pembelanjaan pasif
Ø Implementasi
dari rasing of funds, meliputi besarnya dana, jangka waktu penggunaan, asalnya
dana serta, persyaratan-persyaratan yang timbul karena penarikan dana tersebut.
Ø Hasil
financing dicision tercermin di sebelah kanan dari neraca.
Ø Raising
of funds bisa diperoleh dari internal (modal sendiri) meliputi: saham preferen,
saham biasa, laba ditahan dan cadangan, maupun eksternal (modal asing) jangka
pendek maupun jangka panjang. Sumber dana jangka pendek, misalnya utang dagang
(trade payable atau open account), utang wesel (notes payable), utang gaji,
utang pajak. Sumber dana jangka panjang misalnya, utang bank, dan obligasi.
Ø Investmenf
Dicision: keputusan investasi atau pembelanjaan aktif
Ø Implementasi
dari allocation off funds.
Ø Allocation
of funds bisa dalam jangka pendek dalam bentuk working capital, berupa aktiva
lancar atau jangka panjang dalam bentuk capital investment, berupa aktiva
tetap.
Ø Tercermin
di sisi aktiva (kiri) sebuah neraca. Komposisi aktiva harus ditetapkan misalnya
berapa aktiva total yang dialokasikan untuk kas atau persediaan, aktiva yang
secara ekonomis tidak dapat dipertahankan harus dikurangi, dihilangkan atau
diganti.
Ø Dividen
Policy: keputusan mengenai dividen
Ø Berhubungan
dengan penentuan prosentase dari keuntungan neto yang akan dibayarkan sebagai
cash dividend.
Ø Penentuan
stock dividen dan pembelian kembali saham.
II.1.6 Tanggung Jawab Staf
Keuangan
Tugas staf
keuangan adalah mendapatkan dan mengoperasikan sumber-sumber daya sehinggadapat
memaksimalkan nilai perusahaan dengan berbagai aktivitas (Brigham &
Houston: 2006, 18) yaitu:
a. Peramalan
dan perencanaan: mengkoordinasi prose~s perencanaan yang akan membentuk masa
depan perusahaan.
b. Keputusan-keputusan
investasi dan pendanaan: membantu menentukan tingkat penjualan perusahaan yang
optimal, memutusakan aset spesifik yang harus diperoleh, dan memilih cara
terbaik untuk mendanai aset.
c. Koordinasi
dan kontrol: berinteraksi dengan karyawan-karyawan lain untuk memastikan bahwa
perusahaan telah beroperasi seefisien mungkin.
d. Berinteraksi
dengan pasar keuangan: berinteraksi untuk mendapatkan atau menanamkan dana
perusahaan.
e. Manajemen
risiko: bertanggung jawab untuk program manajemen risiko secara lceseluruhan
termasuk mengidentifiksi risiko dan kemudian mengelolanya secara efisien.
II.2 Sifat Dasar Perusahaan
Tujuan
perusahaan adalah mencari laba dan mempertahankan kelangsungan hidupnya. Dalam
kegiatannya mencari laba,pemilik memberi wewenang kepada manajemen untuk
melaksanakannya. Dalam usahanya memperoleh laba manajemen harus berperilaku:
Ø Memaksimumkan
nilai perusahaan, artinya manajemen harus mengahasilkan laba lebih besar dari
biaya modal yang digunakannya.
Ø Tanggung
jawab sosial, artinya dalam mencari laba, manajemen tidak boleh merusak
lingkungan alam,sosial, dan budaya.
Ø Etika,
artinya manajemen dalam mengusahakan laba harus tunduk pada norma-norma sosial
di lingkungan mereka bekerja dan tidak boleh menipu masyarakat konsumen.
II.3 Perkembangan Peranan Manajemen Keuangan
Manajemen
keuangan memiliki peran dalam kehidupan perusahaan ditentukan oleh perkembangan
ekonomi kapitalisme. Pada awal lahirnya kapitalisme sebagai system ekonomi pada
abad 18, manajemen keuangan hanya membahas topic rugi-laba. Selanjutnya
berturut-turut ia memiliki peranan antara lain sebagai berikut :
·
Tahun 1900 awal : Penerbit surat berharga
·
Tahun 1930 – 1940 : kebangkrutan, reorganisasi
·
Tahun 1940 – 1950 : anggaran & internal
audit
·
Tahun 1950 – 1970 : eksternal perusahaan
·
Tahun 1970 – 1980 : inflasi
·
Tahun 1980 – 1990 : krisis ekonomi keuangan
·
Tahun 1990 – sekarang : globalisasi
Perkembangan
manajemen keuangan sangat dipengaruhi oleh berbagai factor antara lain
kebijakan moneter, kebijakan pajak, kondisi ekonomi, kondisi social, dan
kondisi politik. Kebijakan moneter berhubungan dengan tingkat suku bunga dan
inflasi. Khususnya inflasi mempunyai dampak langsung terhadap manajemen keuangan
antara lain masalah :
Ø Masalah
akuntasi
Ø Kesulitan
perencanan
Ø Permintaan
terhadap modal
Ø Suku
bunga
Ø Harga
obligasi menurun
Kondisi
ekonomi juga mempunyai dampak langsung terhadap manajemen keuangan antar lain
masalah sebagai berikut :
Ø Persaingan
internasional
Ø Keuangan
internasional
Ø Kurs
pertukaran yang berfluktuasi
Ø Marger,
pengambilalihan, dan restrukturisasi
Ø Inovasi
keuangan dan rekayasa keuangan
II.4 Pihak-Pihak yang Memerlukan Laporan Keuangan
Dalam dunia
bisnis, ada beberapa pihak yag memerlukan laporan keuangan, yaitu pihak
internal perusahaan dan pihak eksternal perusahaan. Pihak internal perusahaan
adalah para manajer pada semua tingkat. Lapotran keuangan itu dijadikan alat
untuk mengambil keputusan rutin dan keputusan khusus. Keputusan rutin meliputin
keputusan0keputusan yang berhubungan dengan kegiatan oprasi dan keputusan kusus
meliputi keputusan-keputusan yang berhubungan dengan investasi jangka panjang,
misalnya mendirikan pabrik baru, memproduksi produk baru, mendirikan anak
perusahaan, riset pemsaran, dan sebagainya.
Pihak
eksternal yang membutuhkan laporan keuangan antara lain adalah pemegang saham,
kantor pajak, pasar modal, lembaga keuangan, serikat buruh, dan sebagainya.
Mereka mempunyai kepentingan yang berbeda-beda dalam menggunakan informasi laporan keuangan. Pemegang saham untuk
menilai investasi; kantor pajak untuk menentukan besarnya pajak penghasilan;
pasar modal untuk memperkirakan harga saham; serikat buruh untuk memperkirakan
bonus yang akan diterimanya.
II.5 Fungsi Anggaran Sektor Publik
Anggaran berfungsi sebagai
berikut:
Ø Anggaran
merupakan hasil akhir proses penyusunan rencana kerja.
Ø Anggaran
merupakn cetak biru akivitas yang akan dilaksanakan di masa mendatang.
Ø Angggaran
sebagai alat komujikasi intern yang menghubungkan berbagai unit kerja dan
mekanisme kerja antar atasan dan bawahan.
Ø Anggaran
sebagai alat pengendalian unit kerja.
Ø Anggaran
sebagai alat motivasi dan persuasi tindakan efektif dan efisien dalam
pencapaian visi organisasi.
Ø Anggaran
merupakan instrumen politik.
Ø Anggaran
merupakan instrumen kebijakan fiskal.
II.6 Karakteristik Anggaran Sektor Publik
Anggaran mempunyai
karakteristik:
Ø Anggaran
dinyatakan dalam satuan keuangan dan satuan selain keuangan.
Ø Anggaran
umumnya mencakup jangka waktu tertentu, satu atau beberapa tahun.
Ø Anggaran
berisi komitmen atau kesanggupan manajeman untuk mencapai sasaran yang
ditetapkan.
II.7 Prinsip Anggaran Sektor Publik
Prinsip-prinsip didalam
anggaran sektor publik meliputi:
Ø Otorisasi
oleh legislatif.
Anggaran
publik harus mendapatkan otorisasi dari legislatif terlebih dahulu sebelum
eksekutif dapat membelanjakan anggaran tersebut
Ø Komprehensif.
Anggaran
harus menunjukkan semua penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Oleh karena itu,
adanya dana non budgetair pada dasarnya menyalahi prinsip anggaran yang
bersifat komprehensif.
Ø Keutuhan
anggaran.
Semua
penerimaan dan belanja pemerintah harus terhimpun dalam dana umum.
Ø Nondiscretionary
Appropriation.
Jumlah yang
disetujui oleh dewan legislatif harus termanfaatkan secara ekonomis, efisien
dan efektif.
Ø Periodik.
Anggaran
merupakan suatu proses yang periodik, bisa bersifat tahunan maupun multi
tahunan.
Ø Akurat.
Estimasi
anggaran hendaknya tidak memasukkan cadangan yang tersembunyi, yang dapat
dijadikan sebagai kantong-kantong pemborosan dan in efisiensi anggaran serta
dapat mengakibatkan munculnya understimate pendapatan dan over estimate
pengeluaran.
Ø Jelas.
Anggaran
hendaknya sederhana, dapat difahami masyarakat dan tidak membingungkan.
Ø Diketahui
publik.
Anggaran
harus diinformasikan kepada masyarakat luas.
II.8 Jenis Anggaran
II.8.1 Anggaran Operasional
Anggaran
operasional digunakan untuk merencanakan kebutuhan sehari-hari dalam
menjalankan pemerintah. Pengeluaran pemerintah yang dapat dikategorikan dalam anggaran
operasional adalah "belanja rutin". Belanja rutin adalah pengeluaran
yang manfaatnya hanya untuk satu tahun anggaran dan tidak dapat menambah aset
atau kekayaan bagi penmerintah. Disebut "rutin" karena sifat
pengeluaran tersebut berulang-ulang ada setiap tahun. Secara umum, pengeluaran
yang masuk kategori anggaran operasional antara lain belanja Administrasi Umum
dan Belanja Operasi dan pemeliharaan
II.8.2 Anggaran
Modal/Investasi
Anggaran
modal menunjukan rencana jangka panjang dan pembelnjaan atas aktiva tetap
seperti gedung, peralatan, kendaraan, perabot, dan sebagainya. Pengeluaran
modal yang besar biasanya dilakukan dengan menggunakan pinjaman. Belanja
investasi / modal adalah pengeluaran yang manfaatnya cenderung melebihi satu
tahun anggaran dan akan menambah aset atau kekayaan pemerintah, dan selanjutnya
akan menambah anggaran rutin untuk biaya operasional dan pemeliharaan. Anggaran
berfungsi sebagai alat politis yang digunakan untuk memutuskan prioritas dan
kebutuhan keuangan pada sektor tersebut.
II.9 Proses Penyusunan
Anggaran Sektor Publik
Prisip-prinsip pokok dalam
siklus anggaran
Ø Tahap
persiapan anggaran.
Pada tahap
persiapan anggaran dilakukan taksiran pengeluaran atas dasar taksiran
pendapatan yang tersedia. Terkait dengan masalah tersebut, yang perlu
diperhatikan adalah sebelum menyetujui taksiranj pengeluaran, hendaknya
terlebih dahulu diulakukan penaksiran pendapatan secara lebih akurat. Selain
itu, harus disadari adanya masalah yang cukup berbahaya jika anggaran
pendapatan diestimasi pada saat bersamaan drengan pembuatan keputusan tentang
angggaran pengeluaran
Ø Tahap
ratifikasi
Tahap ini
merupakan tahap yang melibatkan proses politik yang cukup rumit dan cukup
berat. Pimpinan eksekutif dituntut tidak hanya memiliki managerial skill namun
juga harus mempunyai political skill, salesman ship, dan coalition building
yang memadai. Integritas dan kesioapan mental yang tinggi dari eksekutif sangat
penting dalam tahap ini. Hal tersebut penting karena dalam tahap ini pimpinan
eksekutif harus mempunyai kemampuan untuk menjawab dan memberikan argumentasi
yang rasional atas segala pertanyaan-pertanyaan dan bantahan- bantahan dari
pihak legislatif.
Ø Tahap
implementasi/pelaksanaan anggaran.
Dalam tahap
ini yang paling penting adalah yang harus diperhatikan oleh manajer keuangan
publik adalah dimilikinya sistem (informasi) akuntansi dan sistem pengendalian
manajemen.
Ø Tahap
pelaporan dan evaluasi.
Tahap
pelaporan dan evaluasi terkait dengan aspek akuntabilitas. Jika tahap
implementasi telah didukung dengan sistem akuntansi dan sistem pengendalian
manajemen yang baik, maka diharapkan tahap budget reporting and evaluation
tidak akan menemukan banyak masalah.
II.10 Tujuan Proses Penyusunan Anggaran Sektor Publik
a. Membantu
pemerintah mencapai tujuan fiskal dan meningkatkan koordinasi antar bagian
dalam lingkungan pemerintah.
b. Membantu
menciptakan efisiensi dan keadilan dalam menyediakan barang dan jasa publik
melalui proses pemrioritasan.
c. Memungkinkan
bagi pemerintah untuk memenuhi prioritas belanja.
d. Meningkatkan
transparansi dan pertanggungjawaban pemerintah kepada DPR atau MPR dan
masyarakat.
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Dari uraian
yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan Manajemen Keuangan adalah aktivitas
pemilik dan manajemen perusahaan untuk memperoleh sumber modal yang
semurah-murahnya dan menggunakannya se-efektif, se-efisien, seproduktif mungkin
untuk menghasilkan laba. Perkembangan manajemen keuangan sangat dipengaruhi
oleh berbagai factor antara lain kebijakan moneter, kebijakan pajak, kondisi
ekonomi, kondisi social, dan kondisi politik.
Yang perlu
dipikirkan bersama adalah perkembangan peranan manajemen keuangan harus dikawal
sesuai tujuan proses penyusunan anggaran sektor publik yaitu; membantu
pemerintah mencapai tujuan fiskal dan meningkatkan koordinasi antar bagian
dalam lingkungan pemerintah, membantu menciptakan efisiensi dan keadilan dalam
menyediakan barang dan jasa publik melalui proses pemrioritasan, Memungkinkan
bagi pemerintah untuk memenuhi prioritas belanja dan meningkatkan transparansi
dan pertanggungjawaban pemerintah kepada DPR atau MPR dan masyarakat.
Untuk itu selaku bagian dari
jajaran Direktorat Jenderal Perbendaharaan maka Kanwil DJPBN hendaknya terus
melakukan evaluasi kinerja dan pengembangan kinerja agar dapat merespon
perubahan dalam segala aspek pengelolaan keuangan negara. Amin.
III.2 SARAN
Sistem manajemen keuangan
pemerintah yang dipraktikkan pemerintah selama ini kurang memenuhi prinsip good
governance dalam pengelolaan keuangan negara. Sistem manajemen keuangan
demikian melemahkan partisipasi masyarakat untuk mengawasi penggunaan anggaran,
memancing praktik korupsi, kolusi, nepotisme (KKN) karena kurang transparan,
dan mendorong pejabat untuk menggunakan keuangan dan sumber daya negara secara
tidak bertanggung jawab karena lemahnya mekanisme akuntablitas publik dalam
pengelolaan keuangan negara. Oleh karena itu, perlu dicari sistem manajemen
keuangan pemerintah alternatif yang memenuhi prinsip good governance dalam
pengelolaan keuangan dan sumber daya negara. Sistem Accrual Accounting dapat
dijadikan salah satu alternatif kebijakan.
DAFTAR PUSTAKA
James K. Van Fleet, 1973, 22 Manajemen Keuangan,
Jakarta:Mitra Usaha
Purwanto, Yadi, 2001, Manajemen Keuangan Pemerintah PT.
Cendekia Informatika, Jakarta
W. Brown steven, 1998, manajemen kepemipinan, Jakarta:
Profesional Books
Bastian Indra. Akuntansi Sektor Publik di Indonesia, BPFE
UGM, Yogyakarta, 2001.
Ihyaul Ulum. Akuntansi Sektor Publik, UMM PRESS,
Yogyakarta, 2004.
Mardiasmo. Akuntansi Sektor Publik. ANDI Yogyakarta,
Yogyakarta, 2002.
Richard A. Musgrave, Keuangan Negara dalam Teori dan
Praktek. Erlangga, Jakarta 1993
Drs. M. Suparmoko, M.A, Ph.D Keuangan Negara dalam Teori
dan Praktek, BPFG, Yogyakarta.2000.
J. Fred Weston & Thomas E. Copeland. Manajemen
Keuangan Edisi Revisi Jilid I, Binarupa Aksara. 1995
SUMBER
Tidak ada komentar:
Posting Komentar