Kamis, 27 Maret 2014

Proses komunikasi dalam perusahaan

PROSES KOMUNIKASI DALAM PERUSAHAAN

A.     KEGIATAN KOMUNIKASI DALAM PERUSAHAAN.

Setiap organisasi pasti memiliki tingkatan yang mengakibatkan komunikasi di dalamnya. Semua ini mengakibatkan penyelenggaraan komunikasi yang juga mempengaruhi hubungan antar manusia didalam dan diluar perusahaan. Apabila suatu pihak kegiatan komunikasi menjadi suatu mekanisme sosialisasi, integrasi, dan peningkatan kerjasama, maka pada pihak lain kegiatan itu merupakan pencerminan dari situasi sosialisasi dan kerjasama yang dimaksud. Kegiatan komunikasi mempunyai dua aspek, yaitu aspek aktif yang berupa kegiatan yang bertujuan mempengaruhi situasi dan dapat mengubahnya, dan aspek pasif yang merupakan pencerminan situasi sosial yang memanfaatkan komunikasi tersebut. 

Komunikasi juga merupakan alat sosialisasi yang netral (bukan hanya dapat menimbulkan integrasi tetapi juga disintegrasi, dapat menimbulkan kerjasama tetapi juga pertentangan, dapat meningkatkan kerjasama internasional sebagai alat diplomasi, sebaliknya juga dapat menimbulkan awal sengketa atau peperangan). Oleh karena itu efek dari komunikasi tersebut tergantung dari maksud dan tujuan si penyampainya.

B. PROSES KOMUNIKASI DALAM PERUSAHAAN, sekurang-kurangnya mempunyai 5 komponen, yaitu sbb :
  • Ide atau kejadian yang akan diberitakan,
  • Komunikator yang mengadakan kegiatan perumusan berita,
  • Pesan yang dirumuskan dan disalurkan,
  • Menginterpretasikan pesan, dan
  • Tujuan kegiatan pemberitahuan.

Karena adanya garis wewenang dalam suatu perusahaan, dengan sendirinya pola komunikasi berimpit dengan pola garis wewenang. Oleh sebab itu komunikasi banyak mengalir secara vertikal dari atas ke bawah. Melalui garis komunikasi diberikan segala petunjuk, instruksi, dsb. Arus komunikasi sebaliknya, dari bawah ke atas membawa informasi untuk atasan yang kemudian menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.

Dengan demikian jelaslah bahwa dalam struktur tidak bebas, peranan komunikasi atasan dan bawahan berbeda, atasan memberikan perintah/petunjuk (yang mempunyai sangsi disiplin yang dituntut), sedangkan bawahan memberi informasi.

Disamping itu memang terdapat pula komunikasi mendatar yang terjadi antar karyawan sekolega/setingkat. Komunikasi inipun masih dalam kerangka struktur perusahaan, walaupun biasanya tidak ada sangsinya (kecuali apabila memasalahkan kerjasama dan tukar menukar informasi pekerjaan untuk merealisasikan suatu tugas). Bilamana komunikasi mendatar lebih memperoleh arti penting daripada komunikasi vertikal, maka pimpinan suatu perusahaan mendapatkan saingan, karena informasi (sengaja atau tidak) akan banyak tidak sampai kepadanya.

Hal ini dapat pula menyebabkan keputusan yang akan diambil mungkin kurang tepat atau kurang bijaksana. Biasanya penyimpanan atau pembekuan suatu informasi terjadi dua tingkat di bawah seorang atasan, karena tingkat tersebut jauh, akan tetapi juga masih dekat dengan atasan yang akan dihambatnya.

Isi komunikasi vertikal dari atas ke bawaj biasanya mengandung unsur pengarahan, kritik terhadap pekerjaan yang kurang baik dilaksanakan bawahan, informasi penting yang mendidik, meyakinkan dan diarahkan pada peningkatan partisipasi serta afiliasi atau kohesi (hubungan) karyawan perusahaan. Apakah pola komunikasi itu lebih banyak bersifat instruktif atau hanya sekedar tukar-menukar informasi, hal ini sangat tergantung pada jenis informasi dan relevansinya dengan pekerjaan, yaitu hubungan kerja antara komunikator dengan komunikasi. dalam hubungan ini perlu disebut pentingnya suatu bagan organisasi yang menjelaskan: Garis hierarchie atau tingkatan, wewenang dan hubungan kerja antar bagian.

Dengan demikian pola komunikasi dapat diketahui melalui relevansi jenis dan materi pekerjaan. Hal ini akan menjelaskan sekaligus apabila ada orang-orang dari bagian lain yang kurang ada hubungannya satu dengan yang lain dalam bidang pekerjaan mempunyai hubungannya yang erat, bahwa ada sesuatu yang lebih penting daripada kepentingan pekerjaan yang mengikatnya. Selama tidak mengganggu kelancaran pekerjaan atau diadakan diluar jam kerja, komunikasi demikian dapat dihadapi dengan toleransi. Sehubungan dengan ini perlu disebut apa yang dinamakan “grapevine” (komunikasi desas-desus atau benalu komunikasi).

Desas-desus ini adalah saluran komunikasi yang memanfaatkan secara tidak jujur (bukan urusan hubungan kerja) untuk mengadakan komunikasi antar bagian dan menyampaikan berbagai hal yang biasanya diberi warna negatif atau memang bersifat demikian kepada pihak lain. Hal semacam ini biasanya merupakan saluran komunikasi tidak resmi dalam suatu perusahaan.

Untuk mengatasi benalu/desas-desus tersebut yang biasanya berita tentang ketegangan hubungan atasan dengan bawahan yang mungkin kurang suka dikontrol oleh atasannya, maka diperlukan rapat bulanan guna memberi informasi yang penting dan harus diketahui staff yang lebih rendah.




Sumber:http://giraw-amirachman.blogspot.com/2011/05/proses-komunikasi-dalam-perusahaan.html

Rabu, 05 Maret 2014

Tugas Softskill ( Contoh Lamaran Pekerjaan )

Hal : Lamaran Pekerjaan
Kepada Yth.,
Bapak / Ibu Personalia
PT. Astra International Tbk
Jl. Gaya Motor Raya No. 8 Sunter II
Jakarta Utara


Dengan hormat,
Sesuai dengan penawaran lowongan pekerjaan dari PT. Astra International Tbk, seperti yang termuat di harian Kompas tanggal 20 Februari 2014. Saya mengajukan diri untuk bergabung ke dalam perusahaan yang Bapak / Ibu pimpin. Adapun bagian pekerjaan yang saya maksudkan adalah bagian Accounting / Finance Staff di PT. Astra International Tbk.
Berikut ini adalah data singkat saya.
Nama                                 : Fikri Sylvia Saan
Tempat, Tanggal Lahir  : Jakarta, 29 September 1994
Pendidikan Terakhir     : D3 - Manajemen Keuangan
Alamat                               : Jl. Jatibening Baru, Bekasi, Jawa Barat
Telepon                             : 089-8829-xxxx
Email                                 : fikrisylviasyaan@ymail.com

Saya memiliki kondisi kesehatan yang sangat baik, dan dapat berbahasa Inggris dengan baik secara lisan maupun tulisan. Saya telah terbiasa bekerja dengan menggunakan komputer. Terutama mengoperasikan aplikasi paket MS Office, seperti Excel, Word, PowerPoint, juga internet, maupun surat-menyurat dalam Bahasa Inggris.
Sebagai bahan pertimbangan, saya lampirkan :
1.      Daftar Riwayat Hidup.
2.      Foto copy ijazah D3 dan transkrip nilai.
3.      Foto copy sertifikat kursus / pelatihan.
4.      Pas foto terbaru.

Saya berharap Bapak / Ibu Personalia bersedia meluangkan waktu untuk memberikan kesempatan wawancara, sehingga saya dapat menjelaskan secara lebih terperinci tentang potensi diri saya.
Demikian surat lamaran ini, saya ucapkan terima kasih atas perhatian Bapak / Ibu Personalia.

Hormat saya,

Fikri Sylvia Saan

( Softskill Komunikasi Bisnis 7 )

A.  Kesalahpahaman Komunikasi

        Didalam suatu pidato, ada kecenderungan beberapa pesan tidak dapat dimengerti oleh penerima pesan dengan baik. Hal ini disebabkan oleh adanya faktor penghambat komunikasi antara pengirim dan penerima pesan. Faktor-faktor penghambat komunikasi tersebut mencakup antara lain masalah dalam pengembangan pesan, penyampaian pesan, penerimaan pesan dan penafsiran pesan.

1.    Masalah Dalam Mengembangkan Pesan

    Sumber masalah potensial dalam mengembangkan suatu pesan adalah dalam memformulasikan suatu pesan. Masalah dalam mengembangkan suatu pesan dapat mencakup antara lain munculnya keragu-raguan tentang isi pesan, kurang terbiasa dengan situasi yang ada atau penerima, adanya pertentangan emosional, atau kesulitan dalam mengekspresikan ide atau gagasan. Jika seseorang gagal dalam mengembangkan pesan, maka proses komunikasi akan memulai dengan sesuatu yang salah, yang pada akhirnya akan membawa kegagalan yang akan berkelanjutan atau terus menerus.

2.     Masalah dalam Menyampaikan Pesan

        Komunikasi dapat juga terganggu karena munculnya masalah dalam mendapatkan pesan dari pengirim ke penerima. Masalah dalam penyampaian pesan yang paling jelas adalah faktor phisik. Masalah lain yang muncul dalam penyampaian suatu pesan adalah bila dua buah pesan yang disampaikan mempunyai arti yang saling berlawanan. Bila dua buah pesan disampaikan sekaligus secara bersamaan, maka akan muncul gangguan dalam arus komunikasi. Masalah serupa juga muncul, bila suatu pesan disampaikan melalui saluran penghubung yang cukup panjang. Orang terakhir yang menerima pesan ada kemungkinan hanya dapat menangkap pesan sebagian kecil saja dari orang yang pertama atau bahkan pesan yang disampaikan bisa jadi bertentangan dengan pesan aslinya.

3.    Masalah Dalam Menerima Pesan

   Sebagaimana halnya dengan penyampaian pesan, menerima pesanpun juga tak luput dari adanya suatu masalah. Dalam beberapa kasus, gangguan yang muncul berkaitan dengan kesehatan si penerima pesan. Pendengaran yang kurang baik, penglihatan yang mulai kabur atau bahkan sakit kepala, juga dapat mengganggu penerima dalam menerima suatu pesan. Meskipun hal tersebut tidak memblok (menghambat) jalur komunikasi secara keseluruhan, tetapi mereka dapat mengurangi konsentrasi si penerima pesan. Barangkali gangguan yang  paling umum terjadi adalah kurangnya konsentrasi selama melakukan komunikasi. Kadang-kadang pada saat berkomunikasi, pikiran melayang memikirkan hal-hal lain diluar yang dibicarakan atau melamun.

4.     Masalah Dalam Menafsirkan Pesan

        Meskipun suatu pesan mungkin hilang selama proses penyampaian pesan terjadi, namun masalah terbesar adalah pada mata rantai terakhir, dimana suatu pesan ditafsirkan oleh penerima pesan. Perbedaan latar belakang, perbendaharaan bahasa, dan pernyataan emosional, dapat menimbulkan munculnya kesalahpahaman antara pemberi dan penerima pesan.  Sebagai contoh sederhana apabila Anda sedang berbicara dengan seseorang yang berasal dari daerah yang berbeda latar belakang budayanya.


B.  Komunikasi Yang Efektif

        Komunikasi yang efektif tentu saja akan dapat mengatasi berbagai hambatan yang dihadapi dalam komunikasi. Bagaimana mengatasi berbagai hambatan dalam komunikasi? Untuk dapat mengatasi berbagai rintangan dalam komunikasi, maka perlu diperhatikan tiga hal sebagai berikut:

1.    Membuat suatu pesan secara lebih berhati-hati.

      Langkah pertama yang perlu Anda perhatikan dalam berkomunikasi adalah Anda perhatikan apa yang menjadi maksud dan tujuan berkomunikasi dan audience Anda. Katakan apa yang dikehendaki oleh audience Anda, gunakan bahasa yang jelas, sederhana, mudah dipahami, tidak bertele-tele, jelaskan point-point yang penting, dan jangan lupa tekankan dan telaah ulang point-point yang penting.

2.    Minimisasi gangguan dalam proses komunikasi.

         Melalui pemilihan saluran komunikasi secara berhati-hati, Anda akan dapat membantu audience Anda untuk dapat memperhatikan apa pesan yang Anda sampaikan. Kalau suatu pesan disampaikan secara lisan, maka perlu diperhatikan bagaimana lokasi atau tempat penyampaian pesan yang nyaman, tenang, akustik/sound system yang baik, tempat duduk yang teratur, rapi, nyaman, ruangan yang sejuk, dan sebagainya. Pendek kata, Anda harus berupaya agar penyampaian pesan-pesan sampai pada sasaran yang dikehendaki tanpa adanya gangguan yang berarti.

3.    Mempermudah upaya umpan balik antara
       si pengirim dan si penerima pesan.


        Agar pemberian umpan balik (feedback) tersebut memberikan suatu manfaat yang cukup berarti, maka Anda harus dapat merencanakan bagaimana dan kapan suatu pesan yang disampaikan kepada penerima. Kalau Anda menghendaki umpan balik secara cepat, maka Anda dapat memilih sarana komunikasi yang cepat baik melalui tatap muka ataupun melalui telepon. Kalau menurut Anda, umpan balik kurang begitu penting, maka Anda dapat menggunakan sarana lewat tulisan (surat) dalam penyampaian suatu pesan.


Sumber : http://dipisolo.tripod.com/content/silabus/kombis.htm

( Softskill Komunikasi Bisnis 6 )

Proses Komunikasi

        Sesuatu yang Anda nikmati saat ini seperti buku yang sedang Anda baca ini, compact disc yang anda dengarkan, acara-acara televisi yang Anda tonton, internet yang Anda nikmati, personal computer yang Anda miliki, dan sejenisnya tidaklah datang begitu saja, tetapi melalui suatu proses yang cukup lama. Begitu halnya dengan komunikasi, ia perlu proses juga.

        Apabila Anda perhatikan, seseorang yang sedang berbicara, menulis, mendengarkan, atau membaca, maka kegiatan komunikasi yang mereka lakukan adalah lebih dari satu tindakan. Menurut William C. Himstreet dan Wayne Murlin Baty menyatakan bahwa komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antara individu-individu melalui suatu sistem biasa baik dengan simbol-simbol, sinyal-sinyal, maupun perilaku atau tindakan.

        Sebagai suatu proses, komunikasi mempunyai persamaan dengan bagaimana seseorang mengekspresikan perasaan, hal-hal yang berlawanan (kontradiktif), yang sama (selaras, serasi), menulis, mendengarkan, dan pertukaran. Menurut Courtland  L. Bovee dan John V.Thill ada lima tahapan dalam proses komunikasi, antara lain:   
 
Tahap Pertama : Pengirim Mempunyai Suatu Ide

        Ide dapat diperoleh dari berbagai sumber yang terbentang luas dihadapan kita. Dunia ini penuh dengan berbagai macam informasi baik yang dapat di lihat, didengar, dicium maupun hal-hal yang dapat diraba. Ide-ide yang ada dalam benak pikiran kita, kemudian disaring dan disusun kedalam suatu map mental yang ada dalam jaringan otak kita yang menggambarkan persepsi kita terhadap kenyataan. Sebagaimana Anda memandang dunia, pikiran Anda akan menyerap pengalaman-penglaman Anda dengan suatu cara yang unik dan personal (pribadi).

Tahap Kedua : Mengubah Ide Menjadi Suatu Pesan

        Dalam suatu proses komunikasi, tidak semua ide-ide dapat diterima, maupun dimengerti dengan sempurna. Ide yang ada dalam benak pikiran Anda, kemudian diubah kedalam bentuk kata-kata, yang selanjutnya dipindahkan kepada orang lain.

        Dalam penyampaian suatu pesan, perlu diperhatikan beberapa hal, antara lain: subjek (apa yang ingin disampaikan), maksud (tujuan), audience, gaya personal, dan latar belakang budaya. Sebagai suatu contoh yang sederhana, pada umumnya orang timur memiliki kecenderungan untuk menyampaikan suatu pesan dengan menggunakan bahasa tak langsung ataupun bahasa penghalus. Untuk menyatakan sikap menolak saja, seseorang terlebih dahulu harus menggunakan kalimat-kalimat pembuka yang bersifat netral dan selanjutnya baru pernyataan sikap menolak itu disampaikan.

Tahap Ketiga : Pemindahan Pesan

          Setelah pengubahan ide-ide kedalam suatu pesan, maka tahap berikutnya adalah memindahkan atau menyampaikan pesan melalui berbagai saluran yang ada kepada si penerima pesan. Didalam menyampaikan suatu pesan, adakalanya saluran komunikasi yang digunakan relatif pendek, namun ada juga yang melalui saluran komunikasi yang cukup panjang. Panjang-pendeknya saluran komunikasi yang digunakan akan berpengaruh terhadap efektifitas penyampaian pesan. Untuk menyampaikan pesan-pesan yang panjang dan kompleks secara lisan dengan menggunakan saluran komunikasi yang panjang, maka pesan-pesan yang Anda sampaikan bisa jadi berkurang atau bahkan bertentangan dengan pesan aslinya. Oleh karena itu, perlu diperhatikan mengenai jenis atau sifat pesan yang akan disampaikan.

Tahap Keempat: Penerima Menerima Suatu Pesan

        Komunikasi antara seseorang dengan orang lain akan terjadi, bila pengirim mengirimkan suatu pesan dan penerima menerima suatu pesan. Jika seseorang mengirim sepucuk surat, maka penerima surat harus membacanya terlebih dahulu sebelum dia dapat memahami isi surat tersebut.

        Suatu pesan yang disampaikan harus dapat dimengerti dan tersimpan didalam pikiran si penerima pesan. Lagi pula, suatu pesan akan dapat ditafsirkan secara benar bila penerima pesan dapat memahami sesuatu sebagaimana yang dimaksud oleh pemberi pesan dengan cara yang dikehendaki.

Tahap Kelima : Penerima Memberi Tanggapan dan Umpanbalik ke Pengirim

        Umpan balik (feedback) adalah penghubung akhir dalam suatu mata rantai komunikasi. Ia merupakan tanggapan penerima pesan yang memberikan kesempatan bagi pengirim untuk menilai efektifitas suatu pesan.

        Setelah menerima pesan, penerima akan memberi tanggapan dengan suatu cara tertentu dan memberi sinyal terhadap pengirim pesan. Sinyal yang diberikan oleh penerima pesan dapat saja berbentuk suatu senyuman, memberi komentar sekilas (singkat), anggukan sebagai pembenaran, atau memberi pesan secara tertulis.

        Umpan balik memegang peranan penting dalam proses komunikasi, karena ia memberi kemungkinan bagi pengirim untuk menilai efektifitas suatu pesan. Disamping itu, adanya umpan balik akan dapat menunjukkan  adanya faktor-faktor penghambat komunikasi, misalnya perbedaan latar belakang, perbedaan penafsiran kata-kata, dan perbedaan reaksi secara emosional.



Sumber : http://dipisolo.tripod.com/content/silabus/kombis.htm

( Softskill Komunikasi Bisnis 5 )

MEMAHAMI KOMUNIKASI BISNIS

A.   Pengertian Komunikasi Bisnis

          Dalam kehidupan suatu organisasi bisnis, komunikasi merupakan faktor yang sangat penting bagi pencapaian tujuan suatu organisasi. Secara umum dapat dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan komunikasi bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis yang mencakup berbagai macam bentuk komunikasi, baik komunikasi verbal maupun nonverbal.

B.   Unsur Pokok Komunikasi Bisnis

<->  Memiliki tujuan, artinya komunikasi bisnis harus memiliki tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya sejalan dengan tujuan organisasi.
<->  Pertukaran, dalam hal ini melibatkan paling tidak dua orang atau lbih yakni komunikator dan komunikan.
<->  Gagasan, opini, informasi, instruksi merupakan isi dari pesan yang bentuknya beragam tergantung tujuan, situasi, dan kondisinya.
<-> Menggunakan saluran personal atau impersonal yang mungkin bersifat tatap muka, menggunakan media tertentu atau melalui media yang menjangkau jutaan orang secara bersamaan.
<->  Menggunakan simbol atau sinyal yang merupakan alat atau metode yang dapat dimengerti atau dipahami oleh penerima untuk menyampaikan pesan.
<-> Pencapaian tujuan organisasi: salah satu karakteristik yang membedakan organisasi atau lembaga formal dari informasi adalah adanya tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya oleh manajemen.

C.   Bentuk Dasar Komunikasi

     Komunikator yang efektif tentu saja memiliki beberapa alat komunikasi bila ingin menyampaikan suatu pesan. Pada dasarnya ada dua bentuk komunikasi yang lazim digunakan dalam praktek dunia bisnis maupun non bisnis yaitu komunikasi verbal dan nonverbal. Masing-masing bentuk komunikasi tersebut dapat dijelaskan secara singkat sebagai berikut:

1.    Komunikasi Verbal (Verbal Communications)
Komunikasi verbal merupakan salah satu bentuk komunikasi yang disampaikan kepada pihak lain melalui tulisan (written) maupun lisan (oral).
Contoh :
<-> Dalam kehidupan sehari-hari seperti Anda mengirim surat atau telepon kepada orang lain, Anda membaca puisi di depan kelas, Anda membaca surat kabar, majalah, jurnal, Anda mendengarkan radio, menyaksikan dan mendengarkan acara televisi.
<-> Dalam dunia bisnis, beberapa contoh komunikasi verbal antara lain penyampaian pesan melalui surat, memo, teknologi komunikasi modern, rapat pimpinan, briefing kepada karyawan, wawancara kerja, dan presentasi.

2.       Komunikasi Nonverbal
Menurut teori antropology sebelum manusia menggunakan kata-kata, mereka telah menggunakan gerakan-gerakan tubuh, bahasa isyarat sebagai alat untuk berkomunikasi dengan orang lain. Pendek kata, dalam komunikasi nonverbal orang dapat mengambil suatu kesimpulan tentang berbagai perasaan orang baik rasa senang, benci, cinta, rindu dan berbagai macam perasaan lainnya.
Contoh :
<-> Seseorang yang sedang tersenyum dan melakukan jabat tangan dengan orang lain untuk mewujudkan rasa senang, simpati dan penghormatan.
<-> Seseorang yang membuang muka untuk menunjukkan suatu sikap rasa tidak senang terhadap orang lain.
<-> Seseorang yang menggelengkan kepala untuk menunjukkan suatu sikap menolak atau ketidaksetujuan terhadap sesuatu. 

3.   Mengapa Komunikasi Nonverbal Penting
        Meskipun komunikasi nonverbal sering tidak terencana atau kurang terstruktur, namun komunikasi nonverbal memiliki pengaruh yang lebih besar daripada komunikasi verbal. Isyarat-isyarat komunikasi nonverbal adalah sangat penting terutama dalam menyampaikan perasaan dan emosi.

        Salah satu kebaikan komunikasi nonverbal adalah reliabilitasnya, yang berkaitan dengan tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap pesan-pesan yang disampaikan dengan menggunakan bahasa isyarat dan sejenisnya. Komunikasi dengan menggunakan kata-kata akan lebih mudah pengendaliannya, sedangkan penggunakan bahasa isyarat (gerakan badan/tubuh) ataupun ekspresi wajah cenderung lebih sulit mengendalikannya.

4.   Tujuan Komunikasi Nonverbal

Menurut John V. Thil tujuan komunikasi nonverbal antara lain:
<-> Untuk menyediakan / memberikan informasi.
<-> Untuk mengatur alur suatu percakapan.
<-> Untuk mengekspresikan emosi.
<-> Untuk memberi sifat, melengkapi, menentang, atau mengembangkan pesan verbal.
<-> Untuk mengendalikan atau mempengaruhi orang lain.
<-> Untuk mempermudah tugas-tugas khusus.

        Komunikasi nonverbal juga mempunyai peranan yang penting dalam dunia bisnis. Ia dapat membantu menentukan kredibilitas dan potensi kepemimpinan seseorang. Jika seseorang dapat belajar mengelola pesan yang telah dibuat dengan bahasa isyarat, karakteristik atau ekspresi wajah, suara dan penampilan, maka seseorang akan dapat melakukan komunikasi dengan baik.


Sumber : http://dipisolo.tripod.com/content/silabus/kombis.htm



( Softskill Komunikasi Bisnis 4 )

Industri Kreatif Berperan Promosikan Indonesia
Selasa, 4 Maret 2014 | 13:33 WIB

KOMPAS/IWAN SETIYAWAN Beragam jenis kain tenun Sumba digelar dalam pameran bertajuk ”Wastra Sumba: Warisan Dunia dari Indonesia” di Museum Tekstil, Jakarta, Jumat (11/10/2013). Pameran menampilkan 80 lembar kain tradisional Sumba.

JAKARTA, KOMPAS.com– Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mendorong industri kreatif sebagai langkah untuk mempromosikan Indonesia ke ranah global. Kegiatan industri kreatif dinilai bisa menjadi daya tarik untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dan wisatawan nusantara (wisnus).


Hal tersebut di sampaikan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Mari Elka Pangestu terkait penyelenggaraan berbagai kegiatan seperti Indonesia Fashion Week dan Java Jazz Festival pada Februari lalu.

KOMPAS IMAGES/VITALIS YOGI TRISNA Penampilan Penampilan Ron King Big Band pada panggung Java Jazz Festival 2014 di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (1/3/2014). Pada gelaran yang berlangsung dari tanggal 28 Februari sampai 2 Maret ini selain musisi Indonesia, juga akan menampilkan musisi jazz dunia seperti Natalie Cole dan Dave Coz.

“Event Indonesia Fashion Week maupun Java Jazz Festival memiliki peran dalam mempromosikan Indonesia ke kancah dunia,” ujar Mari di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Senin (3/3/2014).


Perkembangan industri kreatif ditandai dengan meningkatnya kinerja industri kreatif di bidang mode, musik, dan film. Di bidang mode, suksesnya penyelenggaraan Indonesia Fashion Week ke-3 ternyata mampu menarik 527 exhibitor dan 128 buyerdari Malaysia, Singapura, Perancis, Jerman, USA, Srilanka, India, Taiwan, Thailand, dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Sementara jumlah pengunjung mencapai angka 79.663 pengunjung lokal dan internasional.

BARRY KUSUMA Suvenir Desa Tenganan, Kabupaten Karangasem, Bali.

Di bidang musik, ditetapkannya tanggal 9 Maret sebagai Hari Musik Nasional diharapkan bisa meningkatkan apresiasi dan rasa bangga terhadap musik Indonesia, serta menjadi kesempatan untuk memperbaiki iklim pengembangan industri musik.

Di bidang film, terbentuknya Badan Perfilman Indonesia (BPI) diharapkan bisa mendukung peningkatan kualitas film Indonesia. Kedua sektor industri kreatif ini dinilai memiliki peranan strategis dalam diplomasi budaya.

“Bidang-bidang industri kreatif tersebut menunjukkan sinergi antara bidang pariwisata dan ekonomi kreatif,” tambah Mari.

KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO Para wisatawan asing ikut bermain angklung di Saung Angklung Udjo.


Penulis : Nicky Aulia Widadio
Editor   : I Made Asdhiana

( Softskill Komunikasi Bisnis 3 )

Komunikasi Perusahaan dan Karyawan Harus Baik


JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Direktur PT Astra International Tbk Prijono Sugiarto mengatakan harus ada komunikasi yang baik antara perusahaan dan karyawan.

Menurutnya, masalah perburuhan harus bisa diselesaikan melalui dialog pada dua entitas itu. "Sampai hari ini kami tidak melakukan pengurangan karyawan. Kami yang penting ada komunikasi yang baik antara perusahaan dan karyawan. Ini harus dijaga," kata Prijono di Bandung akhir pekan lalu.

Saat ini Grup Astra memiliki keseluruhan sekitar 190.000 orang karyawan. Sekecil apapun karyawan, lanjut Prijono, merupakan aset bagi perseroan.

Terkait unjuk rasa buruh yang menuntut kenaikan UMP, ia mengatakan karyawannya lebih tenang. "Menurut saya masih ada letupan, tapi kalau di tempat kami kayaknya lebih adem," ujarnya.

Para karyawan Astra, kata Prijono, tidak hanya menerima UMP. Mereka memperoleh tunjangan yang diberikan di akhir tahun. Mereka pun rata-rata menerima uang lembur. Prijono menegaskan saat ini hampir belum ada karyawan di perseroannya yang hanya menerima UMP.

Kenaikan upah dipandang Prijono harus diimbangi dengan produktivitas yang baik. Bila telah menerima kenaikan upah, lanjutnya, seorang karyawan harus meningkatkan produktivitasnya pula.

Hal ini merupakan hubungan timbal baik antara perusahaan dengan karyawan. "Kalau UMP jauh di atas wajar siapapun nggak kuat kalau nggak ada produktivitas yang baik. Yang harus kita tingkatkan adalah prduktivitas," tutupnya.


Penulis : Sakina Rakhma Diah Setiawan
Editor  : Bambang Priyo Jatmiko

( Softskill Komunikasi Bisnis 2 )

Digelar, Konferensi Internasional Bisnis Komunikasi
Kamis, 13 September 2012 | 03:40 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - International Conference Business and Communication (ICBC) atau Konferensi Internasional bidang Bisnis dan Komunikasi kembali digelar untuk kedua kalinya oleh komunitas Unika Atma Jaya. Tahun ini, ICBC mengangkat tema "Managing Change in Global Context: Toward Sustainable Competitiveness".

Digelar pada 19-20 September 2012 di Gedung Yustinus, Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta, konferensi tersebut akan dihadiri oleh para akademisi, dosen, professor, dan para CEO perusahaan, serta mahasiswa-mahasiswi jurusan bisnis, ekonomi dan komunikasi dari berbagai perguruan tinggi.

A Prasetyantoko, Ketua LPPM Universitas Atma Jaya mengatakan, di era globalisasi saat ini persaingan di dalam dunia bisnis semakin tinggi. Para pemilik modal asing telah menguasai dunia bisnis dan ekonomi kreatif dalam negeri.

"Perusahaan semakin sulit mengelola perubahan yang terjadi secara global. Perubahan yang kini sangat cepat dan tidak terduga merupakan tantangan yang besar bagi manajemen perusahaan," kata A Prasetyantoko dalam siaran persnya di Jakarta, Rabu (12/9/2012).

Untuk itu, lanjut Prasetyantoko, konferensi ini akan membahas mengenai apa saja efek dan pengaruh globalisasi dalam dunia bisnis dan ekonomi dari berbagai perspektif, mulai dari perspektif para pemegang modal di Asia hingga Eropa, maupun perspektif dari kalangan para akademisi.

"Menghadapi pengaruh globalisasi dibutuhkan penanganan yang dinamis dan kreatif. Inilah yang akan ditekankan," ujarnya.

Adapun narasumber nasional maupun internasional yang akan hadir sebagai pembicara di antaranya, Ali Mundakir (Vice President Corporate Communication of PT Pertamina) dan Jerry J Justianto (CEO Masima Gorup dan praktisi industri media). Sementara pembicara di kalangan akademisi di antaranya dari Universitas Katolik Atmajaya, Miriam College, Filipina, University of Aveiro, Portugal, serta Westfalische Hochschule University of Applied Sciences, Jerman.

Student Forum
Selain konferensi, kegiatan ICBC juga memberikan tempat untuk mengembangkan kreativitas para mahasiswa di bidang bisnis, ekonomi, maupun komunikasi melalui kompetisi Student Forum. Student Forum kali ini melombakan Business Plan Competition yang bertemakan "My Business, My Passion."

"Business plan yang dilombakan haruslah sebuah business plan yang legal dan original, bukan plagiat," kata Dorien Kartikawangi, Ketua Panitia The Second ICBC.

Kompetisi ini terbuka untuk mahasiswa dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia. Pemenang yang terpilih akan mendapatkan hadiah uang tunai sejumlah Rp 5 juta untuk pemenang pertama, Rp 3 juta pemenang kedua, dan Rp 2 juta untuk pemenang kedua dan ketiga.

Penulis           : M Latief
Editor             : Hertanto Soebijoto


( Softskill Komunikasi Bisnis 1 )

Komunikasi dalam Bisnis adalah Ibarat Setajam Pedang Selezat Hamburger


     Komunikasi adalah hal yang sangat vital bagi kebutuhan manusia. Tidak ada manusia yang bisa hidup dengan baik, tanpa adanya komunikasi. Demikian juga dalam bisnis,  komunikasi merupakan sumber kehidupan bisnis tersebut. Sepertinya tidak ada bisnis yang bisa berhasil tanpa komunikasi dengan baik. Mulai dari perencanaan usaha, produksi hingga tahap akhir marketing dan selling kepada konsumen. Itu semua memerlukan komunikasi yang baik dan efektif. Komunikasi yang baik dan efektif dalam artian komunikasi yang dilakukan sesuai dengan kebutuhannya. Sebab cakupan komunikasi dalam dunia bisnis sangatlah luas, mulai dari mengkomunikasikan apa yang akan kita buat kepada karyawan, hingga menyampaikan produk kita kepada konsumen dalam bentuk iklan agar mereka tertarik dan membeli produk kita.

     Komunikasi bisnis ini sendiri, harus di lakukan baik di dalam perusahaan dan di luar perusahaan. Di dalam perusahaan komunikasi dengan karyawan sangat penting dilakukan agar karyawan merasa menjadi bagian dari usaha kita dan merasa yakin dengan produk yang kita hasilkan. Jika karyawan tidak mengenal dan yakin akan produk yang kita hasilkan, mereka akan sulit mengkomunikasikan produk kita kepada konsumen.

     Banyak sekali kita menemukan pengertian komunikasi dalam suatu literatur atau catatan ilmiah, secara umum. Beberapa diantaranya menyatakan bahwa komunikasi adalah suatu proses penyampaian dan penerimaan berita atau informasi dari seseorang kepada orang lain. Komunikasi yang tepat sendiri tidak akan terjadi jika penyampainya tidak menyampaikan informasi atau berita tersebut secara tepat dan baik, sehingga penerimanya tidak menerima informasi atau berita yang salah. Komunikasi tak hanya melalui percakapan lisan dan harus bertemu dengan bertatap muka atau melalui telepon saja, tetapi juga dilakukan secara tertulis. Sarana komunikasi tertulis bisa melalui faximile, surat,sms dan juga email.

     Dalam bisnis dan karir modern pun, kemampuan berkomunikasi melalui kata-kata dalam tulisan merupakan sebuah ketrampilan yang essensial, demi karir dan bisnis seseorang dituntut menjadi penulis. Apakah itu melalui email singkat untuk menyusun risalah rapat atau sebuah laporan tahunan yang panjang. Kita diperlukan memiliki ketrampilan komunikasi, karena salah satu faktor sukses nya bisnis tergantung pada kemampuan komunikasi. Tak hanya komunikasi terhadap klien atau pelanggan, pemasok, tetapi juga komunikasi bawahan kepada atasan atau sebaliknya, komunikasi dengan rekan kerja. Komunikasi melalui tulisan akan menjadi sarana untuk penyediaan data, penawaran pendapat, memotivasi dan membujuk orang lain, atau memberi koreksi positif pada managemen atau perusahaan.

     Ketika kita berkomunikasi melalui tulisan yang tujuannya adalah untuk memberi informasi kepada pembaca, gunakan format “corong” yaitu memulai dengan apa yang terpenting bagi pembaca, lalu kupas “siapa, apa, kapan, dimana, mengapa, dan bagiamana.” Penulisan evaluasi itu hendaknya seperti hamburger, pendahuluan itu ada di atas daging dan rincian ada di tengah, kemudian kesimpulan ada di bawah. Jika tulisan yang sifatnya membujuk, coba yakinkan pembaca untuk sepakat dengan cara pikir kita, dimana kita bisa memulai dengan menggariskan kepedulian mereka, kemudian berkonsentrasi pada hasil-hasil yang mereka inginkan. Kemudian ajukan jalan keluar da nisi pernyataan-pernyataan yang mendukung sehingga mampu membuat orang mengerti dengan apa yang kita sampaikan, dan tanpa kita sadari kita mampu membawa pembaca serasa menikmati “kelezatan sepotong hamburger”.




Sumber : http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2014/02/05/komunikasi-dalam-bisnis-adalah-ibarat-setajam-pedang-selezat-hamburger-632968.html