Rabu, 05 Maret 2014

( Softskill Komunikasi Bisnis 4 )

Industri Kreatif Berperan Promosikan Indonesia
Selasa, 4 Maret 2014 | 13:33 WIB

KOMPAS/IWAN SETIYAWAN Beragam jenis kain tenun Sumba digelar dalam pameran bertajuk ”Wastra Sumba: Warisan Dunia dari Indonesia” di Museum Tekstil, Jakarta, Jumat (11/10/2013). Pameran menampilkan 80 lembar kain tradisional Sumba.

JAKARTA, KOMPAS.com– Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mendorong industri kreatif sebagai langkah untuk mempromosikan Indonesia ke ranah global. Kegiatan industri kreatif dinilai bisa menjadi daya tarik untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dan wisatawan nusantara (wisnus).


Hal tersebut di sampaikan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Mari Elka Pangestu terkait penyelenggaraan berbagai kegiatan seperti Indonesia Fashion Week dan Java Jazz Festival pada Februari lalu.

KOMPAS IMAGES/VITALIS YOGI TRISNA Penampilan Penampilan Ron King Big Band pada panggung Java Jazz Festival 2014 di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (1/3/2014). Pada gelaran yang berlangsung dari tanggal 28 Februari sampai 2 Maret ini selain musisi Indonesia, juga akan menampilkan musisi jazz dunia seperti Natalie Cole dan Dave Coz.

“Event Indonesia Fashion Week maupun Java Jazz Festival memiliki peran dalam mempromosikan Indonesia ke kancah dunia,” ujar Mari di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Senin (3/3/2014).


Perkembangan industri kreatif ditandai dengan meningkatnya kinerja industri kreatif di bidang mode, musik, dan film. Di bidang mode, suksesnya penyelenggaraan Indonesia Fashion Week ke-3 ternyata mampu menarik 527 exhibitor dan 128 buyerdari Malaysia, Singapura, Perancis, Jerman, USA, Srilanka, India, Taiwan, Thailand, dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Sementara jumlah pengunjung mencapai angka 79.663 pengunjung lokal dan internasional.

BARRY KUSUMA Suvenir Desa Tenganan, Kabupaten Karangasem, Bali.

Di bidang musik, ditetapkannya tanggal 9 Maret sebagai Hari Musik Nasional diharapkan bisa meningkatkan apresiasi dan rasa bangga terhadap musik Indonesia, serta menjadi kesempatan untuk memperbaiki iklim pengembangan industri musik.

Di bidang film, terbentuknya Badan Perfilman Indonesia (BPI) diharapkan bisa mendukung peningkatan kualitas film Indonesia. Kedua sektor industri kreatif ini dinilai memiliki peranan strategis dalam diplomasi budaya.

“Bidang-bidang industri kreatif tersebut menunjukkan sinergi antara bidang pariwisata dan ekonomi kreatif,” tambah Mari.

KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO Para wisatawan asing ikut bermain angklung di Saung Angklung Udjo.


Penulis : Nicky Aulia Widadio
Editor   : I Made Asdhiana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar