Proses
Komunikasi
Sesuatu yang Anda nikmati saat ini seperti buku yang sedang Anda baca
ini, compact disc yang anda dengarkan, acara-acara televisi yang Anda tonton,
internet yang Anda nikmati, personal computer yang Anda miliki, dan sejenisnya tidaklah
datang begitu saja, tetapi melalui suatu proses yang cukup lama. Begitu halnya
dengan komunikasi, ia perlu proses juga.
Apabila Anda perhatikan, seseorang yang sedang berbicara, menulis,
mendengarkan, atau membaca, maka kegiatan komunikasi yang mereka lakukan adalah
lebih dari satu tindakan. Menurut William C. Himstreet dan Wayne Murlin Baty
menyatakan bahwa komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antara
individu-individu melalui suatu sistem biasa baik dengan simbol-simbol, sinyal-sinyal,
maupun perilaku atau tindakan.
Sebagai suatu proses, komunikasi mempunyai persamaan dengan bagaimana
seseorang mengekspresikan perasaan, hal-hal yang berlawanan (kontradiktif),
yang sama (selaras, serasi), menulis, mendengarkan, dan pertukaran. Menurut
Courtland L. Bovee dan John V.Thill ada
lima tahapan dalam proses komunikasi, antara lain:
Tahap
Pertama : Pengirim Mempunyai Suatu Ide
Ide dapat diperoleh dari berbagai sumber yang terbentang luas dihadapan
kita. Dunia ini penuh dengan berbagai macam informasi baik yang dapat di lihat,
didengar, dicium maupun hal-hal yang dapat diraba. Ide-ide yang ada dalam benak
pikiran kita, kemudian disaring dan disusun kedalam suatu map mental yang ada
dalam jaringan otak kita yang menggambarkan persepsi kita terhadap kenyataan.
Sebagaimana Anda memandang dunia, pikiran Anda akan menyerap
pengalaman-penglaman Anda dengan suatu cara yang unik dan personal
(pribadi).
Tahap Kedua
: Mengubah Ide Menjadi Suatu Pesan
Dalam suatu proses komunikasi, tidak semua ide-ide dapat diterima,
maupun dimengerti dengan sempurna. Ide yang ada dalam benak pikiran Anda,
kemudian diubah kedalam bentuk kata-kata, yang selanjutnya dipindahkan kepada
orang lain.
Dalam penyampaian suatu pesan, perlu diperhatikan beberapa hal, antara
lain: subjek (apa yang ingin disampaikan), maksud (tujuan), audience, gaya
personal, dan latar belakang budaya. Sebagai suatu contoh yang sederhana, pada
umumnya orang timur memiliki kecenderungan untuk menyampaikan suatu pesan
dengan menggunakan bahasa tak langsung ataupun bahasa penghalus. Untuk
menyatakan sikap menolak saja, seseorang terlebih dahulu harus menggunakan
kalimat-kalimat pembuka yang bersifat netral dan selanjutnya baru pernyataan
sikap menolak itu disampaikan.
Tahap Ketiga
: Pemindahan Pesan
Setelah pengubahan ide-ide kedalam suatu pesan, maka tahap berikutnya
adalah memindahkan atau menyampaikan pesan melalui berbagai saluran yang ada
kepada si penerima pesan. Didalam menyampaikan suatu pesan, adakalanya saluran
komunikasi yang digunakan relatif pendek, namun ada juga yang melalui saluran
komunikasi yang cukup panjang. Panjang-pendeknya saluran komunikasi yang
digunakan akan berpengaruh terhadap efektifitas penyampaian pesan. Untuk
menyampaikan pesan-pesan yang panjang dan kompleks secara lisan dengan
menggunakan saluran komunikasi yang panjang, maka pesan-pesan yang Anda
sampaikan bisa jadi berkurang atau bahkan bertentangan dengan pesan aslinya.
Oleh karena itu, perlu diperhatikan mengenai jenis atau sifat pesan yang akan
disampaikan.
Tahap
Keempat: Penerima Menerima Suatu Pesan
Komunikasi antara seseorang dengan orang lain akan terjadi, bila
pengirim mengirimkan suatu pesan dan penerima menerima suatu pesan. Jika
seseorang mengirim sepucuk surat, maka penerima surat harus membacanya terlebih
dahulu sebelum dia dapat memahami isi surat tersebut.
Suatu pesan yang disampaikan harus dapat dimengerti dan tersimpan
didalam pikiran si penerima pesan. Lagi pula, suatu pesan akan dapat ditafsirkan
secara benar bila penerima pesan dapat memahami sesuatu sebagaimana yang
dimaksud oleh pemberi pesan dengan cara yang dikehendaki.
Tahap Kelima
: Penerima Memberi Tanggapan dan Umpanbalik ke Pengirim
Umpan balik (feedback) adalah penghubung akhir dalam suatu mata rantai
komunikasi. Ia merupakan tanggapan penerima pesan yang memberikan kesempatan
bagi pengirim untuk menilai efektifitas suatu pesan.
Setelah menerima pesan, penerima akan memberi tanggapan dengan suatu
cara tertentu dan memberi sinyal terhadap pengirim pesan. Sinyal yang diberikan
oleh penerima pesan dapat saja berbentuk suatu senyuman, memberi komentar
sekilas (singkat), anggukan sebagai pembenaran, atau memberi pesan secara
tertulis.
Umpan balik memegang peranan penting dalam proses komunikasi, karena ia
memberi kemungkinan bagi pengirim untuk menilai efektifitas suatu pesan.
Disamping itu, adanya umpan balik akan dapat menunjukkan adanya faktor-faktor penghambat komunikasi,
misalnya perbedaan latar belakang, perbedaan penafsiran kata-kata, dan
perbedaan reaksi secara emosional.
Sumber : http://dipisolo.tripod.com/content/silabus/kombis.htm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar