Kamis, 27 September 2012

Sepak Bola Sebagai Gaya Hidup


Sepak Bola Sebagai Gaya Hidup


Siapa yang tak kenal dengan permainan olahraga Sepak Bola? Permainan dan olahraga yang disukai oleh banyak orang di seluruh dunia, bahkan olahraga ini paling banyak diminati mulai dari usia anak-anak sampai usia dewasa, usia tua, bahkan laki-laki dan perempuan sehingga tidak salah olahraga satu ini menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat. Permainan sepak bola mampu menyedot daya tarik masing-masing orang di seluruh dunia ini sehingga hampir semua orang pernah memainkan permainan ini, apakah itu untuk prestasi atau permainan yang bertujuan memperoleh ke bugaran tubuh. Sepak bola mempunyai banyak tujuan selain untuk prestasi dan kebugaran, tujuan lain untuk bersosialisasi, persahabatan dan juga dapat mengurangi rasa jenuh atau stres akibat banyak nya rutinitas.

Sepak bola adalah permainan paling sederhana yang mengasyikkan, peraturan yang sangat sederhana, dan tidak memerlukan biaya yang mahal karena dalam memainkan permainan ini tanpa mamakai sepatu pun masih bisa bermain permainan ini, tanpa bola yang harus mahal harganya karena dengan menggunakan bola yang murah meriah juga tidak menyurutkan minat siapa saja untuk bermain. Cara yang sangat sederhana ini yang menjadi salah satu penyebab mengapa sepak bola dari zaman dulu sampai sekarang tetap eksis, bahkan menjadi salah satu hiburan masyarakat bahkan merasuki dalam kehidupan suatu masyarakat dan banyak negara. Bisa dikatakan olahraga sepak bola tidak hanya sebatas gaya hidup, tapi lebih dari itu.

Dampak Gaya Hidup Remaja

Dampak Gaya Hidup Remaja

Kehidupan modern saat ini mempengaruhi gaya hidup masyarakat di Indonesia, khususnya di kota besar seperti Jakarta dan sekitarnya, gaya hidup remaja saat ini banyak mengalami perubahan yang sangat memprihatinkan. Hal ini disebabkan oleh pola pikir dan cara pandang masyarakat kota besar yang menghendaki kehidupan yang sebebas-bebasnya sehingga budaya-budaya asing yang tidak sesuai dengan kebudayaan kita mudah masuk dan berkembang dengan cepat.  Norma-norma kesusilaan dan kesopanan sudah tidak menjadi tolok ukur kepribadian masing-masing. Berbicara mengenai moral dan mental generasi muda pasti tidak lepas dari lingkungan yang menjadi tempat bagi mereka bersosialisasi. Padahal, sekarang ini kehidupan modem di kota besar, khususnya kota Jakarta, pastilah selain memberikan dampak positif juga memberikan dampak negatif. Dampak negatif yang langsung berkaitan dengan generasi muda yang sangat berbahaya, yaitu narkoba dan seks bebas.

Dampak positif yang ditimbulkan yaitu mudah mendapatkan informasi dari berbagai sumber karena adanya kemajuan teknologi yang semakin canggih, untuk mempermudah mencari teman lebih banyak, namun disisi lain gaya hidup remaja yang semakin berkembang dapat menimbulkandampak negatif. Narkoba, mudah masuk kepada generasi muda karena generasi muda sekarang yang susah diatur dan jiwa labil mereka yang cenderung dibuat-buat dengan alasan mengikuti tren yang ada saat ini. Bahaya nya justru tren yang mereka ikuti itu merupakan tren yang banyak mengarah pada pemakaian narkoba. Penyebabnya, para generasi muda sekarang memiliki mental dan moral yang menipis, mereka seolah-olah memiliki banyak masalah dan akhirnya lari pada narkoba, yang sebetulnya mereka sendiri itulah yang secara sadar maupun tidak sadar menciptakan masalah itu sendiri.

Selain itu, didukung juga oleh lingkungan Kota Jakarta yang boleh dikatakan kota metropolitan. Hal itu menjadi keuntungan bagi para pengedar narkoba untuk mendekati para generasi muda lewat tren-tren yang diminati para pemuda. Hal ini sangat berbahaya untuk menjamin kehidupan bangsa di masa depan yang hampir tidak ada harapan, karena pemegang pemerintahan di masa mendatang sudah tidak produktif lagi. Hal yang tidak lepas dari kehidupan narkoba, yaitu seks bebas. Semakin maraknya seks bebas, khususnya di Kota Jakarta sangat berpengaruh pada kepribadian kita sebagai orang timur yang mayoritas penduduk nya beragama Islam. Pada era sekarang ini, tempat-tempat lokalisasi semakin berkembang pesat. Hal ini disebabkan karena moral dan mental generasi muda sudah turun drastis.

Masyarakat dan pemerintah sangat berpengaruh pada penanggulangan masalah kenakalan remaja terutama keluarga, sebab keluarga merupakan tempat dibentuknya pola pikir seorang anak yang mulai menginjak usia remaja. Diharapkan juga ada kerja sama seluruh pihak untuk dapat menciptakan generasi muda yang berprestasi dan produktif.