Minggu, 14 Juni 2015

Tugas ke-4 Softskill Ekonomi Koperasi






 
PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN KOPERASI DI NEGARA INDIA

     Republik India adalah sebuah negara di Asia yang memiliki jumlah penduduk terbanyak kedua di dunia, dengan populasi lebih daei satu milyar jiwa, dan merupakan negara terbesar ketujuh berdasarkan ukuran wilayah geografis. Jumlah penduduk di India tumbuh pesat sejak pertengahan 1980an. Ekonomi India adalah terbesar ke empat didunia dalam PDB, diukur dari segi paritas daya beli (PPP) dan salah satu pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia. India, negara dengan sistem demokrasi liberal terbesar di dunia, juga telah muncul sebagai kekuatan regional yang penting, memiliki kekuatan militer terbesar dan memiliki kemampuan senjata nuklir. 

     Ekonomi India dulunya banyak tergantung dari pertanian, namun sekarang ini hanya menyumbang kurang dari 25% dari PDB. Industri penting lainnya termasuk pertambangan, petroleoum, pengasahan berlian, film, tekstil, teknologi informasi, dan kerajinan tangan.. Kebanyakan daerah industri India berpusat di kota-kota utamanya. Tahun-tahun belakangan ini, India telah muncul sebagai salah satu pemain terbesar dalam perangkat lunak dan Bussines process outsourcing, dengan pendapatan sekitar AS$17,2 miliar pada 2004-2005. Dan ada juga banyak industri skala kecil yang menyediakan lapangan kerja yang stabil bagi penduduk di kota kecil dan pedesaan.

     Gerakan Koperasi di dunia, di mulai pada pertengahan abad 18 dan awal abad 19 di Inggris. Lembaga ini sering disebut dengan “KOPERASI PRAINDUSTRI”. Dari sejarah perkembangannya, dimulai dari munculnya revolusi industri di Inggris tahun 1770 yang menggantikan tenaga manusia dengan mesin-mesin industri yang berdampak pada semakin besarnya pengangguran hingga revolusi Perancis tahun 1789 yang awalnya ingin menumbangkan kekuasaan raja yang feodalistik, ternyata memunculkan hegemoni baru oleh kaum kapitalis. Semboyan Liberte-Egalite-Fraternite (kebebasan-persamaan-kebersamaan) yang semasa revolusi didengung-dengungkan untuk mengobarkan semangat perjuang rakyat berubah tanpa sedikitpun memberi dampak perubahan pada kondisi ekonomi rakyat. Manfaat Liberte (kebebasan) hanya menjadi milik mereka yang memiliki kapital untuk mengejar keuntungan sebesar-besarnya. Semangat Egalite dan Fraternite (persamaan dan persaudaraan) hanya menjadi milik lapisan masyarakat dengan strata sosial tinggi (pemilik modal kapitalis).

    Gerakan Koperasi di India dimulai dengan mendirikan koperasi kredit untuk memungkinkan produsen kecil melanjutkan usahanya. Hal itu disebabkan karena pengusaha kecil selalu menjadi korban lintah darat yang meminjamkan modal dengan bunga yang sangat tinggi. Koperasi Kredit di India menggunakan sistem Raiffeisen, namun ada sedikit perbedaan. Jika Raiffeisen meminjamkan dana untuk aktivitas produksi, koperasi kredit di India meminjamkan dana untuk berbagai tujuan agar para anggotanya tidak menjadi korban rentenir. Sejarah koperasi kredit dimulai pada abad ke-19. Ketika Jerman dilanda krisis ekonomi karena badai salju yang melanda seluruh negeri. Para petani tak dapat bekerja karena banyak tanaman tak menghasilkan. Penduduk pun kelaparan. Situasi ini dimanfaatkan oleh orang-orang berduit. Mereka memberikan pinjaman kepada penduduk dengan bunga yang sangat tinggi. Sehingga banyak orang terjerat hutang. Oleh karena tidak mampu membayar hutang, maka sisa harta benda mereka pun disita oleh lintah darat. 

     Kemudian tidak lama berselang, terjadi Revolusi Industri. Pekerjaan yang sebelumnya dilakukan manusia diambil alih oleh mesin-mesin. Banyak pekerja terkena PHK. Jerman dilanda masalah pengangguran secara besar-besaran.Melihat kondisi ini wali kota Flammersfield, Friedrich Wilhelm Raiffeisen merasa prihatin dan ingin menolong kaum miskin. Ia mengundang orang-orang kaya untuk menggalang bantuan. Ia berhasil mengumpulkan uang dan roti, kemudian dibagikan kepada kaum miskin. Ternyata derma tak memecahkan masalah kemiskinan. Sebab kemiskinan adalah akibat dari cara berpikir yang keliru. Penggunaan uang tak terkontrol dan tak sedikit penerima derma memboroskan uangnya agar dapat segera minta derma lagi. Akhirnya, para dermawan tak lagi berminat membantu kaum miskin. Raiffeisen tak putus asa. Ia mengambil cara lain untuk menjawab soal kemiskinan ini. Ia mengumpulkan roti dari pabrik-pabrik roti di Jerman untuk dibagi-bagikan kepada para buruh dan petani miskin. Namun usaha ini pun tak menyelesaikan masalah. Hari ini diberi roti, besok sudah habis, begitu seterusnya. 

     Berdasar pengalaman itu, Raiffeisen berkesimpulan: “kesulitan si miskin hanya dapat diatasi oleh si miskin itu sendiri. Si miskin harus mengumpulkan uang secara bersama-sama dan kemudian meminjamkan kepada sesama mereka juga. Pinjaman harus digunakan untuk tujuan yang produktif yang memberikan penghasilan. Jaminan pinjaman adalah watak si peminjam.”Untuk mewujudkan impian tersebutlah Raiffeisen bersama kaum buruh dan petani miskin akhirnya membentuk koperasi bernama Credit Union (CU) artinya, kumpulan orang-orang yang saling percaya. Credit Union yang dibangun oleh Raiffeisen, petani miskin dan kaum buruh berkembang pesat di Jerman, bahkan kini telah menyebar ke seluruh dunia. Prinsip-prinsip ditanamkan oleh Friedrich Wilhelm Raiffeisen (1818-1883). Gagasan Credit Union pertama kali  dari pemikiran Friedrich Wilhelm Raiffeisen sebagai Walikota beberapa daerah pedesaan di Jerman, dimana ketika itu terjadi kelaparan besar menimpa kehidupan mereka. Sehingga, sebagai bentuk dedikasi dalam hidupnya Ia mendirikan  suatu perkreditan masyarakat bagi penduduk asli. Terdorong oleh rasa kasih antar sesama manusia dan pengalaman  Raiffeisen dapat menjadi petunjuk untuk diikuti sebagai kerja credit union itu sendiri. Prinsip-prinsip yang ditanamkan adalah tabungan anggota, pembagian pendapatan diperoleh dari usaha anggota melalui sistem credit union, memiliki para staf/pegawai yang terpilih dan mengembangkan adanya tabungan sukarela sesuatu yang dahsyat sebagai peninggalan Raiffeisen.

     Demikian pula halnya mengenai jangka waktu pinjaman. Raifffeisen meminjamkan uang hanya untuk jangka pendek ataupun jangka panjang. Koperasi Kredit di India ada pula yang berbentung sebagai Koperasi Lumbung. Uang pangkalnya dapat dibayar baik berupa uang maupun padi. Sedangkan iurannya harus berupa padi. Ekspor utama India termasuk produk pertanian, tekstil, batu berharga dan perhiasan, jasa perangkat lunak dan teknologi, hasil teknik, kimia, dan hasil kulit sedangkan komoditas impornya adalah minyak mentah, kesin, batu berharga, pupuk, kimia. Pada tahun 2004, total ekspor india berjumlah AS$69,18 miliar, sedangkan impor sekitar AS$89,33 miliar.

     NCUI (National Cooperative Union of India) merupakan organisasi utama yang mewakili seluruh gerakan koperasi di India yang di dirikan tahun 1979. Gerakan Koperasi di India berawal dari pertanian dan sektor sekutu. Tindakan masyarakat koperasi kredit pertama di Undang-undangkan di tahun 1904. Hal tersebut diadakan untuk pembentukan pos pendaftaran koperasi masyarakat untuk berbagai keperluan dan audit. Di bawah  Montague - Chelmsford reformasi 1919 menjadi subyek provinsi dan berwenang untuk membuang UU Koperasi. 

     Setelah kemerdekaan, Koperasi di asumsikan signifikan dalam penghapusan kemiskinan dan pertumbuhan sosio-ekonomi yang lebih cepat. Mereka telah menjadi bagian integral dari lima tahun rencana. Sebagai hasilnya mereka muncul sebagai sebuah segmen yang berbeda dalam ekonomi India. Dalam tahun pertama rencana khusus dinyatakan bahwa keberhasilan rencana akan di adili, oleh karena itu dilaksanakan melalui organisasi koperasi. Pada tahun 1958 Dewan Pengembangan Nasional ( NDC) menyarankan kebijakan nasional pada koperasi. Sektor koperasi telah memainkan peran yang berbeda dalam proses pembangunan sosio-ekonomi negara. Telah ada perkembangan sektor ini dalam beragam bidang ekonomi selama beberapa dekade. Jumlah semua koperasi meningkat dari 1,81 juta pada 1950 - 1951 menjadi 4,53 juta di 1996 - 1997. Jumlah anggota koperasi masyarakat meningkat dari 1,55 juta menjadi  20,45 juta pada periode yang sama. Koperasi telah beroperasi di berbagai bidang perekonomian seperti pemasaran, masukan kredit, produksi, pengolahan, distribusi, perumahan, produksi susu dan tekstil. 

     Kegagalan koperasi dapat dikaitkan dengan keanggotaan aktif dan kurangnya partisipasi aktif dari anggota dalam manajemen koperasi, jumlah atas iuran di lembaga-lembaga koperasi kredit, kurangnya mobilisasi sumber daya internal dan lebih dari ketergantungan pada bantuan pemerintah, kurangnya manajemen profesional, kontrol birokrasi dan campur tangan dalam pengelolaan, campur tangan politik telah terbukti berbahaya bagi pertumbuhan koperasi. Untuk keberhasilan setiap upaya pembangunan di sektor pertanian adalah bersinergi dengan usaha-usaha dibidang koperasi. Pengembangan sektor koperasi memiliki banyak manfaat, ini akan melibatkan semua lapisan masyarakat. Saat ini sebagian besar lembaga keuangan di koperasi juga menjalankan secara komersial murni. Itu berarti bahwa intervensi negara dapat membuat perbedaan. Subsidi dan bantuan yang berarti bagi petani miskin harus disalurkan melalui sektor koperasi. Setelah ada cukup sumber daya dalam bentuk uang akan ada peningkatan partisipasi masyarakat dan akan berpengaruh pada putaran pembangunan desa. Panchayat Raj dan Koperasi dapat membawa perubahan positif di daerah pedesaan. Koperasi telah menyebar ke seluruh negeri, dan saat ini diperkirakan ada 230 juta anggota secara nasional. Sistem Koperasi Kredit memiliki jaringan terbesar di dunia dan lebih maju di sektor pertanian India.

Gerakan Koperasi India 2007 – 2008
Jumlah koperasi         
Rs. 5,95,215 
Agrl. dan koperasi kredit                   
Rs. 1,50,593
primer koperasi non-kredit               
Rs. 4,41,125
Anggota koperasi       
249.248 Million 
Anggota koperasi Agrl/kredit utama             
183.369 Million
anggota koperasi non-kredit                           
65.879  Million
Modal saham (semua tingkat & semua jenis)          
Rs. 3,37,192.6   
Modal saham koperasi kredit utama                       
Rs. 1,76,794.9
Modal saham koperasi Non-kredit                  
Rs. 67,250.6
partisipasi pemerintah dalam Koperasi kredit utama
4,39%
Modal kerja (kredit + bebas kredit)  
Rs. 59,74,972.4
Cadangan                   
Rs. 5,46,240.7
Deposito                     
Rs. 34,85,480.4
Desa-desa yang ditutupi oleh Koperasi                 
1
Federasi koperasi tingkat nasional                
21
Negara Federasi koperasi tingkat                 
386
Federasi koperasi tingkat distrik
3,111


Agricultural Credit
2006-2007
2007-2008
Kredit produksi lanjutan (ST+MT)



Jangka pendek (ST)

Rs. 4,07,959.6
Rs. 4,73,897.5
Jangka menengah (MT )

Rs. 88,167.9
Rs. 1,02,527.3
Kredit investasi yang maju (LT)

Rs. 31,881.2
Rs. 20,211.0
Total kredit lanjutan(ST+ MT+ LT)

Rs. 5,28,008.7
Rs. 5,96,635.8
Saham koperasi di ekonomi nasional

(Percentage (%)

Jaringan pedesaan (desa ditutupi)
97

Kredit pertanian yang dibayarkan oleh Koperasi
19

Pendistribusian pupuk
36

Produksi nutrisi pupuk (3.169 jt MT)
26.3

Produksi gula (6.418 Million Tonnes -As on 31 March 2009)
46.6

Pemanfaatan kapasitas pabrik gula (seperti pada 31 Maret 2009)
59.8

Pengadaan gandum (6.926 Million Tonnes)*   
33.5

Pakan hewan produksi / pasokan
50

Toko eceran (Rural + Urban)     
20.3

Produksi susu *  
8.19

Pasar susu  Surplus*
10.5

Pabrik es krim*          
45

Pasar minyak (branded)*
49

Spindleadge di koperasi (3.534 Million)*       
10.3

Alat yang digerakkan tangan di koperasi     
54

Koperasi nelayan (active)*
23

Karet diperoleh dan dipasarkan
18.5

Arecanut diproses dan dipasarkan ( 3.65 jttonnes)*
15

Produksi garam (18,266 Metric Tonnes)*     
7.6

Direct Employment  Generated
1.22  Million

Perusahaan perorangan
15.47 Million




Sumber: http://anisamulyasari.blogspot.com/2015/01/pembangunan-koperasi-di-negara_29.html