Rabu, 13 November 2013

Tugas Softskill Kewirausahaan 2

Nama : Fikri Sylvia Saan
Npm  : 52212949
Kelas : 2DF02
Tema : ANALISIS MEMBUKA USAHA DIMSUM
Kata kunci : Dimsum ala Kaki Lima


BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang

Dimsum adalah makanan ringan serba kukus dan goreng yang berasal dari China. Jenis makanan ini cukup populer di indonesia dan banyak sekali ditemukan diberbagai restoran. Dim sum biasa disajikan dalam krakat atau kukusan bambu. Camilan sarapan ala China Selatan ini biasa dijual per krakat berisi dua-empat dim sum. Penggemar makanan kecil tradisional China ini cukup banyak. Karena itu potensi pasarnya cukup menggiurkan. Kunci sukses berbisnis makanan yang khas ini adalah kemampuan untuk menyediakan menu beragam dengan kualitas rasa prima.

BAB II
PEMBAHASAN
Artikel Buka Usaha Dimsum

Makanan ringan seperti siomay, bakpao, lumpia, dan pangsit sudah lama dikenal dalam dunia kuliner Indonesia karena rasanya yang pas dengan lidah kita. Sebenarnya, makanan-makanan tersebut merupakan bagian dari jenis makanan kecil asal China yang biasa disebut dim sum. Variasinya sangat banyak dan biasa tersaji di restoran china.
Lantaran banyak penggemar, peluang buka usaha dimsum pun masih terbuka lebar. Sekarang penjual dim sum bertebaran. Maklum, menurut para pelakunya, keuntungan berjualan dim sum tak kalah lezat dari rasanya.
Menjual dim sum tidak harus dengan investasi resto yang mewah. Kini cukup dengan sedikit investasi Anda bisa meraup untung dari penjualan dim sum ala kaki lima. Hidangan yang disajikan sangat bervariasi dan bisa anda pilih jenis menu yang digemari.

Tips memulai usaha dim sum modal kecil

Beberapa ide agar usaha dimsum dengan modal kecil ini bisa terlaksana dengan efektif dan tepat sasaran perlu diperhatikan sebagai berikut :

1. Pemilihan usaha yang tepat merupakan syarat awal dari suksesnya usaha dengan modal minim ini. Karena modal terbatas, maka pilihan yang tidak penting tidak perlu dilakukan. Pilih jenis usaha dim yang cocok dengan modal, kemampuan dan relasi yang Anda miliki. Jika Anda memiliki lokasi dan team penjual, Anda bisa mengusung dim sum kaki lima di tempat ramai. Anda perlu tenda sederhana, kursi dan meja lipat serta alat masak dim sum. Anda bisa memulai dengan buka hari minggu atau liburan pada saat banyak orang lari pagi. Kemudian secara bertahap ketika orang sudah mengenal keberadaan dim sum kita, bisa buka jam tertentu misal tiap pagi atau tiap sore.

2. Jika anda memiliki tenaga kerja terbatas, anda bisa mengemas ulang dan mengkombinasikan aneka dim sum siap saji yang banyak tersedia di pasaran dan menjualnya dalam kemasan sekali makan. Anda bisa menjualnya di perkantoran, rumah tangga, arisan ibu rumah tangga, tempat senam aerobik dan sebagainya. Mereka tinggal memanaskan ulang saja di rumah.

3. Pilihan lain dim sum ala kaki lima adalah menjual dalam gerobak dorong/keliling yang dijual berkeliling dari satu tempat ke tempat lainnya. Anda menyediakan aneka pilihan dim sum mulai kukus sampai goreng dan kemudian dimasak saat ada pembeli.

4. Memilih jenis hidangan dim sum yang disukai dan popular. Menu dim sum sangat variatif dan terus berkembang. Agar dim sum yang dijual mudah diterima konsumen, pilih jenis dim sum yang sudah dikenal dan disukai kebanyakan orang. Anda bisa memilih jenis dim sum populer semacam ha kau, kaki ayam, bakpao, lumpia, tahu isi, baso seafood, siomay ayam udang atau ikan gulung kulit tahu. Menjual dim sum yang populer lebih mudah karena sudah dikenal.

5. Mengenal target konsumen yang dibidik. Artinya sebelum membuka usaha dim sum, Anda harus mengenal siapa pembeli atau peminat dim sum yang dijual. Kenali perilaku konsumsi mereka. Jangan lupa menyesuaikan kebiasaan makan dan kegemaran mereka. Misal kecenderungan rasa lebih suka asin, manis, kering atau berkuah? Komitmen tertentu semacam sambel atau cabe perlu dihadirkan karena rata rata orang Indonesia menyukai pedas. Sesuaikan taste atau selera dengan kebiasaan orang Indonesia.

6.  Menjaga mutu dan kesegaran dim sum. Dim sum sangat identik dengan kelezatan dan penampilan yang menawan. Nilai jual lebih dari makanan dim sum terletak pada kedua ukuran tersebut. Jika ingin dim sum yang dijual laku keras. Mutu yang menyangkut rasa yang enak dan penampilan yang bagus harus tetap dijaga.

7.  Dim sum, sebenarnya bisa dibuat oleh setiap orangJika ingin membuat sendiri sebaiknya belajar dari buku literatur masakan atau mengikuti kursus masak yang banyak tersebar. Atau jika ingin praktis, bisa membeli aneka dim sum beku yang banyak dijual di supermarket atau distributor makanan beku . Yang perlu diperhatikan adalah mutu makanan yang dibeli harus bagus. Rasa dan bentuk dim sum siap saji tidak kalah dari bautan koki hotel. Pastikan saus pendampingnya yang enak dan cocok sehingga dim sum yang dijual benar benar diterima konsumen.

Tehnik Menjual Dim Sum Tetap Enak dan Cantik

Agar dim sum tetap enak dan tampil cantik, perhatikan hal hal penting yang dapat mempengaruhi rasa dan penampilan dim sum. Beberapa cara agar dim sum yang kita sajikan tetap menarik adalah sebagai :

1.   Jangan membiarkan dim sum kukus terlalu lama dimasak sehingga sampai bentuknya menjadi kering. Pastikan bahwa memasak ulang dim sum dalam pengukus kecil (dari bambu biasanya) tidak terlalu lama berada diatas api untuk dipanaskan. Dim sum paling enak disajikan panas. Sajikan dim sum yang terlebih dahulu dikukus dengan memindahkan bagian yang sudah terkukus berada posisi di tumpukan atas.
2.   Membiarkan dim sum kukus terlalu lama disamping merusak penampilan dim sum jadi kurang menarik, dim sum juga kurang segar saat dimakan.
3.   Simpan stok dim sum yang akan dimasak dalam tempat dengan suhu dingin. Bisa menggunakan kulkas atau cooler box atau sterefoam dengan ditambah bongkahan es. Jangan membiarkan stock dim sum yang akan dimasak di suhu terbuka terlalu lama. Udara panas disamping memicunya tumbuhnya bakteri sehingga dim sum mudah basi, juga merusak penampilan dim sum jadi lembek. Dengan menyimpan dim sum dalam suhu dingin sebelum disajikan maka kesegeran dan kelezatan terjamin. Dim sum tidak kecut, basi atau berubah rasa.
4.    Goreng dim sum seperlunya untuk dihidangkan. Jangan menggoreng dim sum dalam jumlah banyak lalu menata di tempat display begitu lama. Dim sum melempem dan kurang krispi. Pastikan dim sum yang dijual masih dalam kondisi hangat sehingga lebih nikmat saat disantap.
5.    Pilih dari bahan yang berkualitas. Jika Anda menjual dim sum yang siap saji, pastikan bahwa mutunya benar benar baik. Cari supplier dim sum yang bermutu. Jika anda mengambil dim sum dalam kondisi segar, pastikan dim sum tetap bagus. Jika membeli beku, pastikan saat menerimanya dalam kondisi beku dan bagus.
6.   Sementara jika dim sum dibuat tersendiri , pastikan bahwa bahan baku dan tepung pendukung yang digunakan untuk membuat dim sum adalah dari bahan bermutu bagus dan aman untuk dikonsumsi. Perhatikan cara pembuatannya benar benar standard sehingga rasanya lebih konsisten.
7.  Jaminan kebersihan dan sanitasi. Kebersihan peralatan sangat menentukan rasa dim sum yang dihidangkan. Jika peralatan hidang, masak atau piranti lain yang kontak langsung dengan makanan dim sum kotor  akan mempengaruhi mutu dari makanan. Dim sum mudah basi, atau kotoran yang tertinggal akan merusak penampilannya. Pembeli jadi risih jika tiba tiba ada sisa kotoran makanan yang bau atau lalat saat disajikan.
8.   Kebersihan karyawan perlu diperhatikan. Karyawan yang sehat dan penampilan baik serta mengerti pentingnya sanitasi menentukan penerimaan makanan tersebut di konsumen. Karyawan yang sakit kulit misalnya membuat jijik pembeli. Pilih karyawan yang memiliki kepedulian pada kebersihan.
9.   Sanitasi dan kebersihan bahan baku dan tepung, akan menentukan hasil akhir dari dim sum yang dibuat.Jika bahan baku ayam misalnya dimasak dalam keadaan kotor dan banyak bulu maka pembeli juga merasa tidak nyaman. Maka ayam harus dicuci bersih dan dibersihkan bulunya agar dim sum yang disajikan tetap enak dan bagus.
10. Penataan yang baik. Karena dim sum harus cantik, maka penyusunan dalam penyimpanan harus diperhatikan. Jangan menumpuk makanan terlalu banyak sehingga bagian terbawah tergencet dan rusak bentuknya. Pastikan disusun secara sendiri-sendiri dalam sekat yang aman. Bebas dari lengket dengan produk lainnya serta tertumpuk dengan makanan lain sehingga bentuknya rusak.
11. Hindari saji ulang. Seperti dijelaskan bahwa unsur paling penting dalam dim sum adalah rasa yang enak. Salah satu yang mengurangi kelezatan adalah menyajikan ulang dim sum yang tidak laku. Banyak kandungan yang berkurang saat dimasak sehingga kelezatannya berkurang. Pastikan menjual dim sum sesuai dengan kebutuhan.

KEUNTUNGAN

Sebagai jenis makanan baru yang berkembang, pendapatan dari menjual dim sum bisa tinggi dibanding makanan popular lainnya yang banyak pesaing. Sebagai contoh, untuk lumpia udang dengan biaya pembuatan dengan harga Rp. 600, bisa dijual dengan harga Rp. 1.200. Dim sum dengan pembelian bahan jadi Rp. 800 per buah, bisa dijual Rp. 5.000-6.000 per empat potong dim sum (di restauran besar harga berkisar Rp. 8.000-12.000 per porsi). Keuntungan yang didapatkan bisa diatas 50% lebih. Keuntungan yang cukup besar bukan?

BAB III
JURNAL

Pada saat ini banyak bermunculan berbagai macam peluang usaha makanan di Bidang Kuliner dengan kualitas yang terjamin baik. Dim Sum adalah salah satu jenis makanan baru dibidang kuliner yang sedang hangat diperbincangan dan menjadi tren masa kini. Dim sum dapat dikonsumsi di semua kalangan. Sekarang ini banyak masyarakat khususnya para pencinta kuliner yang ingin mencari makanan ringan berkualitas dan halal dengan kandungan karbohidrat yang cukup untuk sekedar menahan rasa lapar. Dim sum adalah pilihan yang tepat.

Dimsum adalah salah satu jenis makanan ringan berbahan dasar tepung terigu yang disajikan serba kukus dan goreng. Dim sum jenis makanan yang berasal dari Negara China. Jenis makanan ini juga cukup populer di kalangan para pencinta kuliner di Indonesia dan banyak sekali ditemukan diberbagai restoran. Dim sum biasa disajikan dalam krakat atau kukusan bambu yang dijual per krakat berisi dua-empat dim sum.

Lantaran antusias para penggemar jenis makanan ini sangat banyak, Dim sum menjadi peluang usaha yang sangat menggiurkan dan pendapatan dari menjual dim sum dapat dikatakan cukup tinggi dibandingkan makanan popular lainnya yang banyak pesaing. Keuntungan menjual dim sum bisa mencapai 50% lebih dari modal awal.

Sekarang tak perlu khawatir atau bingung untuk membeli dimsum dimana, karena sekarang banyak bertebaran penjual dim sum, tidak hanya ala restoran mewah kini hadir penjualan dim sum ala kaki lima. Dim sum ala kaki lima menjual dalam gerobak dorong/keliling yang dijual berkeliling dari satu tempat ke tempat lainnya. Hidangan penjualan dimsum ala kaki lima yang disajikan sangat bervariasi dan lezat tak kalah dengan penjualan ala restoran mewah.


Sumber Artikel: http://buka-usaha.com/buka-usaha-dimsum

Selasa, 29 Oktober 2013

PENGEMBANGAN RENCANA USAHA

Disusun oleh : Fikri Sylvia Saan
Npm  : 52212949
Kelas : 2DF02

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Usaha

          Pada saat ini banyak makanan ringan di bidang kuliner yang berkembang pesat dengan kualitas yang terjamin dengan mutu yang berkualitas. Makanan yang banyak terdapat di tengah-tengah masyarakat biasanya berupa makanan ringan dan praktis. Saya mempunyai ide untuk turut serta meramaikan aneka makanan ringan yaitu Pastel.

          Sekarang ini banyak masyarakat yang mencari makanan ringan dengan kandungan karbohidrat yang cukup untuk sekedar menahan rasa lapar sebagai pengganti makanan pokok sementara. Saya berusaha menyajikan makanan ringan yang sehat dan higienis dan menghilangkan asumsi masyarakat selama ini bahwa makanan ringan tidak bagus dikonsumsi. Adanya produk yang saya buat ini diharapkan masyarakat lebih bisa merasakan manfaat dari mengkonsumsi produk yang saya ciptakan.

1.2  Visi dan Misi

Visi
Membuka usaha atau bisnis di bidang kuliner makanan ringan seperti Pastel lebih diakui dan menjadi pilihan yang paling utama oleh para pesaingnya dan para konsumen.

Misi
  • Berupaya untuk menyediakan makanan bergizi, sehat, dan murah dikalangannya (para kompetitornya)
  • Berusaha untuk terus berinovasi dan berkreasi dalam menciptakan varian rasa isi Pastel demi memuaskan para konsumen.
  • Berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik dalam jasa penyedia makanan ringan khususnya Pastel.

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Deskripsi tentang Bisnis / Usaha

Usaha yang saya buat adalah salah satu usaha yang bergerak dalam bidang kuliner makanan ringan. Produk yang saya ciptakan merupakan makanan cepat saji dan praktis. Bahan utama yang saya gunakan adalah tepung, kentang, wortel, telur dan soun atau bihun.

Awal mula usaha ini terbentuk karena kecintaan saya terhadap makanan ringan khusunya Pastel. Salah satu hobby saya juga adalah membuat makanan ringan dan maka dari itu saya terinspirasi untuk membuat usaha baru ini.

Pada saat itu saya diberikan pinjaman modal sebesar Rp. 400.000,- dari orang tua, dengan tambahan modal pribadi sebesar Rp. 100.000,- sehingga modal awal yang saya miliki untuk membuka bisnis/usaha ini sebesar Rp. 500.000,-

Saya sangat optimis dengan produk yang saya buat akan menghasilkan omzet yang cukup baik dari penjualan di pasaran, saya juga yakin produk yang saya miliki mempunyai keunggulan khususnya rasa dibandingkan dengan produk-produk lainnya yang ada di pasaran pada saat ini.

2.2 Produk / Jasa Yang Dihasilkan

Keistimewaan Pastel Pelangi ini diantaranya :
  • Hidangan cepat saji yang dapat diterima oleh semua kalangan.
  • Harga relatif terjangkau untuk semua kalangan.
  • Memiliki rasa yang khas dan lezat.
  • Sajian makanan ringan yang bergizi.
  • Menggunakan bahan-bahan yang higienis.
2.3 Bauran Pemasaran / Analisis 4P

    - Product
  • Type         : Pastel
  • Brand        : Pastel Pelangi
  • Quality      : Tanpa bahan pengawet
  • Packing     : Menggunakan plastik sebagai pengemas produk Pastel
    Price
  • Price list    : Rp. 2.000,-
    Promotion
  • Advertising           : Menggunakan media jejaring sosial seperti facebook, twitter.
  • Sales Promotion   : Mempromosikan penjualan kepada pelanggan.
  • Personal Selling    : Menjual kepada pelanggan secara langsung.
    - Place
  • Berlokasi di wilayah kampus Universitas Gunadarma J1 dan sekitarnya.
2.4 Target dan Segmentasi Pasar

            1.   Geografi
  •       Wilayah yang saya jadikan target yaitu wilayah di Universitas Gunadarma kampus J1 kalimalang dan sekitarnya, alasan saya memilih lokasi tersebut karena banyak mahasiswa dan masyarakat di daerah tersebut yang menyukai makanan-makanan ringan seperti pastel dan harganya pun yang relatif terjangkau untuk semua kalangan.
  •       Saya melihat banyaknya produk makanan ringan siap saji yang mudah dikembangkan dengan pesat di wilayah Universitas Gunadarma kampus J1 kalimalang dan sekitarnya dan ini membuktikan bahwa tingkat tanggapan masyarakat kepada makanan ringan sangat tinggi dan antusias sehingga saya memanfaatkan peluang ini.
      2   Demografi

  •       Berdasarkan demografi, secara pasar saya tertuju pada kalangan penggemar atau pencinta kuliner, mahasiswa di sekitar kampus Universitas Gunadarma J1 dan sekitarnya, karena dengan sasaran itu saya dapat dengan mudah memperoleh informasi pasar.
2.5  Startegi Pemasaran
  •     Perkenalan Bisnis.
    Produk yang saya tawarkan merupakan makanan ringan yang lezat, bergizi, dan harga yang terjangkau. Produk ini bernama “Pastel Pelangi” yaitu pastel yang sangat baik untuk dikonsumsi dalam kalangan masyarakat. Pastel ini  berisi wortel, kentang, telur dan mie soun atau bihun. Pastel ini menggunakan bahan dasar yang higienis dan tanpa bahan pengawet.
  •      Membangun jaringan dengan usaha lain yang dapat mendukung bisnis.
     Memiliki produk pastel ini yang berbahan dasar seperti wortel, kentang, telur dan mie soun atau bihun. Oleh karena itu, saya berniat bekerja sama kepada perusahaan-perusahaan yang menyediakan produk saya demi meningkatkan kualitas produk.
  •       Meningkatkan kualitas pelayanan.
     Setelah melakukan penjualan saya meminta kepada konsumen untuk mengkritik atau saran produk ini jika ada kekurangan dari produk ini, maka saya akan meningkatkan kualitas, tingkat rasa untuk memuaskan konsumen.
  •       Media pemasaran.
Saya akan mempromosikan produk ini dengan menggunakan jejaring sosial seperti facebook, twitter.

2.6 Data Pemilik
1
Nama
Fikri Sylvia Saan
2
Jabatan
CEO
3
Tempat Tanggal Lahir
Jakarta , 29 September 1994
4
Alamat Rumah
Jl. Kincan Raya No.1 Jatibening Baru Bekasi
5
Nomer Telepon
08988xxxxxx
6
Alamat Email
7
Pendidikan Terakhir
SMK
8
Pengalaman Kerja
Wirausaha


2.7 Struktur Organisasi
Saya membuat dan menjalankan usaha ini sendiri saja mencakup sebagai CEO, General Manager, Financial Manager, Production Manager dan Marketing Manager yang bertugas untuk mengontrol, memonitor semua kegiatan yang ada didalam perusahaan dan mampu membaca laporan keuangan perusahaan serta dapat mengambil keputusan. Kemudian dapat mempromosikan dan menawarkan produk yang perusahaan miliki melalui berbagai media, bertanggung jawab pada produksi dan menginovasikan yang akan diperjual belikan.

2.8 Rencana Produksi
     Rencana produksi yang saya buat dalam jangka waktu 6 bulan dengan produksi Pastel 200 tiap bulannya. Apabila konsumen atau pelanggan semakin bertambah banyak, maka saya akan menambah jumlah produksi Pastel menjadi 300 tiap bulannya. Dan saya akan terus memantau perkembangan operasional produksi usaha yang saya buat ini.

Bahan-bahan untuk membuat kulit pastel :
·         300 gram tepung terigu
·         50 gram tepung maizena
·         3 butir telur ayam
·         50 gram margarine, lelehkan
·         1/2 sdt garam
·         1/2 sdt merica bubuk
·         100 ml air

Bahan-bahan untuk membuat isi pastel :
·         2 siung bawang putih
·         75 gram wortel, potong dadu
·         75 gram kentang, iris kecil
·         1 bungkus mie soun/bihun
·         1 sdt garam
·         1 sdt lada bubuk
·         1 sdt gula pasir
·         100 cc susu cair
·         batang daun bawang, iris halus
·         batang seledri, iris halus
·         sdm margarin, untuk menumis
·         2 butir telur rebus, kupas, potong-potong

2.9 Modal Usaha
Modal Usaha
Rp. 100.000,-
Modal Pinjaman
Rp. 400.000,-
Jumlah Modal
Rp. 500.000,-

2.10 Penentuan Produksi Bulan ke 1 s/d 6
No
Keterangan
Jumlah
Unit
Harga Satuan
Harga Total
1
Biaya Bahan Baku
·         Tepung Terigu
·         Telur
·         Margarin
·         Penyedap Rasa
·         Wortel
·         Kentang
·         Soun / Bihun
·         Bawang Putih
·         Bawang Merah
·         Lada
·         Susu
·         Minyak Goreng
·         Garam
·         Gula

2
6
2
2
3
3
3
¼
¼
10
6
2
2
1

Kg
Kg
Kg
Pcs
Kg
Kg
Pcs
Kg
Kg
Gr
Pcs
Liter
Pcs
kg

Rp. 8.000,-
Rp. 19.000,-
Rp. 4.000,-
Rp. 3.000,-
Rp. 6.000,-
Rp. 5.000,-
Rp. 3.000,-
Rp. 3.000,-
Rp. 4.000,-
Rp. 100,-
Rp. 1.000,-
Rp. 11.000,-
Rp. 2.000,-
Rp. 5.000,-


Rp. 16.000,-
Rp. 114.000,-
Rp. 8.000,-
Rp. 6.000,-
Rp. 18.000,-
Rp. 15.000,-
Rp. 9.000,-
Rp. 3.000,-
Rp. 3.000,-
Rp. 1.000,-
Rp. 6.000,-
Rp. 22.000,-
Rp. 4.000,-
 Rp. 5.000,-


Total Biaya Bahan Baku



Rp. 230.000,-
2
Biaya Penolong
·         Cabai
·         Plastik

1
1

Kg
Kg

Rp. 15.000,-
Rp. 5.000,-

  Rp. 15.000,-
   Rp. 5.000,-

Total Biaya Penolong



Rp. 20.000,-

TOTAL BIAYA PRODUKSI



Rp. 250.000,-
3
Biaya Adm & Umum



  Rp. 10.000,-

TOTAL BIAYA



Rp. 260.000,-

- Harga Pokok Produksi per potong Pastel adalah :
Pastel         = Rp. 250.000 + Rp.10.000,- / 200 pcs = Rp. 1.300,-

- Penentuan Harga Jual
Jika dilihat dari harga pokok produksi pastel total nya  Rp.250.000,-  perkiraan laba yang diharapkan adalah 60% dari harga pokok penjualan. Sehingga total harga jualnya  Rp. 400.000,- / 200 pcs = Rp. 2.000,-
Sehingga harga jual per unit Pastel adalah Rp. 2.000,-
Keterangan : Jadi keuntungan yang saya dapat dari penjualan setiap pcs sebesar Rp.700,-  ( Rp. 2.000,- – Rp. 1.300,-)

2.11 Resiko yang dihadapi Usaha
Resiko-resiko yang dihadapi antara lain :
1.   Resiko  Fisik
Ada banyak sumber resiko fisik yang sebagiannya adalah fenomena alam sedangkan lainnya disebabkan oleh kesalahan manusia.
2.  Lingkungan Operasional
Karena usaha ini meliputi produksi dan penjualan, tentunya ada resiko yang muncul akibat kelalaian saya dalam menggunakan peralatan yang mengakibatkan produksinya terganganggu. Contohnya, pada saat pembuatan pastel, saya membuat takaran bahan baku yang salah dan mengakibatkan ketidakpuasan konsumen terhadap pelayanan usaha saya.
3.  Lingkungan Ekonomi
Ekonomi yang tidak menentu membuat produksi kurang sesuai harapan. Karena pastel merupakan usaha di bidang makanan yang terkadang harga bahan bakunya tidak stabil seperti menjelang hari raya sehingga produksi yang telah dibuat sebelumnya belum tentu bias diprediksi. Oleh karena itu keuntungan yang didapat juga tidak dapat diprediksi. 
4.  Pesaing
Usaha atau bisnis di bidang kuliner yang menjual pastel bukan salah satunya usaha penjualan dan produksi pastel. Oleh sebab itu, usaha saya ini harus bersaing dengan usaha pastel lain. Resiko inilah yang harus mereka hadapi sehingga usaha saya harus lebih baik dari pesaing-pesaing yang lain.


BAB III
ANALISA MASALAH ( SWOT )

SWOT (Strength, Weaknesses, Opportunities, Threats)

       STRENGTH ( Kekuatan )
1.  Memiliki SDM yang handal.
2.  Memiliki tampilan yang menarik.
3.  Harga relatif terjangkau.
4.  Makanan sehat dan higienis.

WEAKNESS (Kelemahan)
1.  Terbatasnya SDM.
2.  Makanan yang tidak tahan lama.

OPORTUNITIES ( Peluang )
1.  Dengan harga yang terjangkau dapat meraih laba yang tinggi.
2.  Perilaku masyarakat Indonesia yang konsumtif.
3.  Masyarakat yang cenderung memiliki pola hidup yang instan.

THREATS (Ancaman)
1.  Banyaknya pesaing yang sejenis.
2.  Selera konsumen yang berubah-ubah.
3.  Harga bahan baku naik.



BAB IV
PENYELESAIAN MASALAH ( TOWS )

    S.O ( Strength dan Opportunities )
1.  Memberikan harga yang terjangkau sesuai dengan kualitas.
2.  Memberikan harga promo dan strategi penjualan.
3.  Membuat makanan sehat yang dapat dijangkau oleh konsumen.

    W.O ( Weakness dan Opportunities )
1.  Menambah SDM  jika diperlukan.
2.  Menggunakan kemasan yang tahan lama.

    S.T ( Strength dan Threats )
1.  Memberikan varian rasa yang berbeda.
2.  Mempertahankan porsinya dengan menaikan harga. 
3. Menjamin kehigienisan dan kualitas produk.

    W.T ( Weakness dan Threats )
1.  Menambah kapasitas produksi.
2.  Mempertahankan keorisinilan rasa.
3. Meningkatkan kualitas SDM.


BAB V
KESIMPULAN

Dari pembahasan yang saya buat diatas dapat disimpulkan bahwa bisnis atau usaha di bidang kuliner sangatlah memiliki peluang besar dan menggiurkan dengan peminat di berbagai kalangan dari yang muda sampai tua sangat begitu besar. Sehingga saya dapat memperoleh keuntungan sebesar mungkin. Bisnis atau usaha ini membutuhkan modal yang relatif tidak terlalu besar, sehingga dapat membuka peluang lapangan pekerjaan yang besar juga untuk mengurangi jumlah pengangguran. Semoga dengan semakin berkembangnya usaha usaha mandiri akan terus membangun negara ini kearah yang lebih baik.Salah satu kunci utama bisnis atau usaha di bidang kuliner adalah mempertahankan pelanggan agar betah membeli lagi dan lagi. Yang tak kalah penting adalah membangun pencitraan yang baik, buat pelanggan merasa betah, merasa akrab dengan kita, keterikatan itu akan membuat pelanggan setia.