Gubernur
Bali Inginkan BBTF (Beyond Travel Fair) Buka Peluang Bisnis Pariwisata
Rabu, 28 Mei 2014 | 08:48 WIB
KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Wisatawan di Pantai Seminyak, Bali, Minggu (6/4/2014).
DENPASAR, KOMPAS.com - Gubernur Bali Made
Mangku Pastika menginginkan ajang Bali and Beyond Travel Fair (BBTF) pada 10-14
Juni 2014 dapat membuka peluang pusat bisnis pariwisata.
"Saya berharap Bali bisa mewakili
Indonesia dalam kancah bisnis pariwisata. Dengan demikian, Bali bukan saja
tujuan pariwisata, tetapi juga pusat bisnis pariwisata, perdagangan dan jasa.
Jadi, jauh lebih luas dari sekadar dikunjungi, dipandangi, dan dikagumi,"
kata Pastika saat mengadakan jumpa media terkait penyelenggaraan BBTF 2014 di
Denpasar, Senin (26/5/2014).'
Menurut Pastika, selama ini Bali sangat aktif
menjadi peserta pameran travel internasional seperti ITB Berlin, PATA Travel
Mart, dan sebagainya. Dengan membuat acara sendiri dan menjadi tuan rumah,
diharapkan juga dapat mendunia sehingga Bali tidak hanya menjadi konsumen dan tamu
dalam pameran wisata internasional.
"Acara BBTF sejalan dengan program MP3EI
(Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) karena Bali
merupakan pintu gerbang koridor lima yang titik beratnya pada pariwisata dan
pangan," katanya.
KOMPAS/BAHANA
PATRIA GUPTA Warga mengikuti rangkaian upacara Ngaben massal di Desa Sakraman
Soka, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, Bali, Jumat (26/4/2013).
Ngaben massal dengan 45 jasad tersebut
dilakukan untuk menghemat biaya yang jika dilakukan sendiri bisa mencapai
puluhan hingga ratusan juta rupiah.
Bagi Pastika, BBTF sekaligus menjadi
terobosan baru tidak saja bagi Bali, namun Indonesia untuk bisa mendatangkan
orang ke Pulau Dewata, tidak saja untuk berpariwisata dan berekreasi, namun
untuk bisnis pariwisata.
"Dengan Bali sebagai penyelenggara, kita
pun tidak perlu ramai-ramai melaksanakan promosi pariwisata ke luar negeri,
tetapi mereka yang datang ke Bali. Momen BBTF sangat tepat membuka peluang Bali
untuk go international," ujar Pastika.
Sementara itu, Ketua Panitia BBTF 2014
sekaligus Ketua Asosiasi Biro Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Provinsi
Bali, Ketut Ardana berharap BBTF dapat menjadi ajang pameran wisata
internasional terbesar di Asia Tenggara. Menurutnya aneh juga kalau Bali tidak memiliki
kegiatan wisata internasional berskala besar.
Ardana mengemukakan, BBTF akan menjadi
pertemuan dari berbagai peserta dan destinasi wisata, agen travel berbagai
perjalanan pariwisata dalam komunitas perdagangan jasa internasional untuk
melakukan kontak bisnis dalam berbagai kegiatan seperti sesi bisnis, seminar
pariwisata dan promosi langsung.
Hingga saat ini, tambah Ardana, sudah ada 410
pembeli potensial dari dalam dan luar negeri yang menyatakan akan hadir pada
ajang BBTF 2014 seperti dari AS, Amerika Latin, kawasan Eropa Barat dan Timur,
Afrika Selatan, Asia Utara dan Selatan, Korea Selatan, Tiongkok dan Taiwan,
Australia, Jepang, negara-negara ASEAN, India, dan juga pembeli dari kalangan
Indonesia sendiri.
KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Wisatawan di Kapal Marina Srikandi 11 dalam perjalanan dari Pelabuhan Padangbai (Bali) menuju Gili Trawangan (Lombok), Rabu (16/4/2014).
Selain itu, sudah ada 475 penjual potensial
yang berasal dari kalangan hotel, operator wisata, atraksi wisata serta unsur
pemerintah. Mayoritas memang dari industri pariwisata di Bali, hanya 15 persen
yang dari luar Bali. "Sebenarnya sangat mengagetkan jumlahnya pembeli
mencapai 410, padahal target awalnya hanya 300," ujarnya.
Pihaknya menargetkan transaksi bisnis antara
pembeli dan penjual dalam BBTF mencapai Rp 2-4 triliun dengan menghabiskan
biaya penyelenggaraan sekitar Rp 21 miliar.
Kegiatan utama BBTF 2014, tambah Ardana, akan
digelar di kawasan BNDCC (Nusa Dua) dan Beachwalk (Kuta) serta diisi wisata ke
berbagai obyek wisata di Bali dan pulau-pulau lainnya di Tanah Air.
Editor
: I Made Asdhiana
Sumber: Antara
http://travel.kompas.com/read/2014/05/28/0848401/Gubernur.Bali.Inginkan.BBTF.Buka.Peluang.Bisnis.Pariwisata
Tidak ada komentar:
Posting Komentar