Rabu, 23 April 2014

Komunikasi Persuasif dalam Iklan

Komunikasi Persuasif dalam Iklan


Iklan memang memiliki suatu kekuatan “sihir” yang mampu menggiring para khalayaknya untukbertindak dan mengambil suatu keputusan dalam membeli suatu produk atau jasa yangditawarkan. Kekuatannya terletak pada pesan yang disampaikan dan sejauh mana pesan tersebut melekat dan mudah diingat oleh khalayak sasarannya. Sesuai dengan sifat periklan maka hal ini akan sangat tergantung pada sejauh mana iklan mampu mengaplikasikan komunikasi persuasive dalam menggugah minat dan keinginan khalayak sasaran.

Menurut Hovland, komunikasi adalah proses mengubah perilaku orang lain . Sedangkan H. Laswell memberikan pengertian yang lebih luas yaitu, suatu prosespenyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu . hal ini berarti apa bila salah satu unsur komunikasi diabaikanmaka proses komunikasi tidak akan berlangsung.Sesuai dengan pendapat Astrid Susanto maka suatu komunikasi dikatakan berhasilapabila komunikasi itu mampu mengubah sikap dan tindakan sesorang atau berhasil memperolehpersetujuan dari komunikan terhadap apa yang dimaksudkan oleh komunikator dan salah satu cara mengubah sikap prilaku orang lian secara suka rela adalah melalui komunikasi persuasive.

Hovland, mendefinisikan komunikasi persuasive sebagai suatu proses dimana individu (komunikator) memberikan rangsangan (secara verbal) untuk mengubah individu lainnya (audien)Schramm berpendapat bahwa bila persuasi menghendaki efek yang baik maka dalampendekatannya harus melalui apa yang disebut dengan “A-A Procedure “ from Attention to Action.Melalui proses ini komunikator harus terlebih dahulu membangkitkan perhatian (attention)komunikan terhadap usaha-usaha komunikator . bila perhatian sudah bangkit komunikator harus berusaha untuk menggerakkan komunikan agar dia berbuat atau bertindak (action) seperti yangdiharapkan oleh komunikator.

Sementara Lucas dan Britt mengatakan bahwa persuasi komunikasi (iklan) yang dilakukankomunikator terhadap komunikan sebaiknya melalui tahapan-tahapan yang disebut dengan tahapAIDCDA. Konkritnya pesan yang dibuat melalui iklan haruslah mendapat perhatian (attention),manarik (interest), membangkitkan keinginan (desire) dan menimbulkan keyakinan ( Conviction)komunikan, sehingga dia mau mengambil suatu keputusan ( Decision) untuk melakukan tindakan ( Action) sesuai dengan apa yang diinginkan oleh komunikator.

Secara aplikatif metode ‘A-A procedure “ dapat juga dilakukan melalui suatu proses yang disebut dengan pendekatan DAGMAR ( Defining advertising goal and measure advertising result). Metode ini mengambarkan proses komunikasi yang terdiri dari langkah-langkah yang harus dilalui suatu produk untuk sampai pada tujuan yang dikehendaki yaitu berupa tindakan yang diambil oleh konsumen. Langkah-langkah itu adalah :
(1) Ketidaksadaran ( unaware)
(2) Kesadaran(Aware)
(3) Pemahaman & Citra ( Comprehensive & Image)
(4) Sikap (Attitude)
(5) Tindakan ( behavior)

Metode - Metode Persuasi

Persuasi merupakan salah satu metode komunikasi social dan dalam penerapannyamenggunakan teknik/cara tertentu, sehingga dapat menyebabkan orang bersedia melakukan sesuatu dengan senang hati dengan suka rela dan tanpa merasa dipaksa oleh siapapun. MenurutNewcomb pelaksanaan persuasi dapat menggunakan berbagai metode yakni ;
1). Metode Partisipasi
2). Metode Asosiasi
3). Metode Icing Devise
4). Meode pay-Off idea
5). Metode Fear Arrousing

Penggunaan metode-metode persuasive tentu harus dilandasi pada pemahaman tentang prinsip-prinsip persuasi yang ada. Menurut J.H Menning dan C.W Wilkin keberhasilan persuasi harusdidasari pada prinsip persuasi antara lain;
1) Planned presentation in the light of your objective.
2) You viewpoint interpretation
3) Adaptation even personalization when possible.
4) Positive Statement
5) Succes Consciousness





Sumber : http://sembiring-timotius.blogspot.com/2013/03/komunikasi-persuasif-dalam-iklan.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar