Komunikasi
Persuasif dalam Iklan
Iklan memang
memiliki suatu kekuatan “sihir” yang mampu menggiring para khalayaknya
untukbertindak dan mengambil suatu keputusan dalam membeli suatu produk atau
jasa yangditawarkan. Kekuatannya terletak pada pesan yang disampaikan dan
sejauh mana pesan tersebut melekat dan mudah diingat oleh khalayak sasarannya.
Sesuai dengan sifat periklan maka hal ini akan sangat tergantung pada sejauh
mana iklan mampu mengaplikasikan komunikasi persuasive dalam menggugah minat
dan keinginan khalayak sasaran.
Menurut
Hovland, komunikasi adalah proses mengubah perilaku orang lain . Sedangkan H.
Laswell memberikan pengertian yang lebih luas yaitu, suatu prosespenyampaian
pesan dari komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek
tertentu . hal ini berarti apa bila salah satu unsur komunikasi diabaikanmaka
proses komunikasi tidak akan berlangsung.Sesuai dengan pendapat Astrid Susanto
maka suatu komunikasi dikatakan berhasilapabila komunikasi itu mampu mengubah
sikap dan tindakan sesorang atau berhasil memperolehpersetujuan dari komunikan
terhadap apa yang dimaksudkan oleh komunikator dan salah satu cara mengubah
sikap prilaku orang lian secara suka rela adalah melalui komunikasi persuasive.
Hovland,
mendefinisikan komunikasi persuasive sebagai suatu proses dimana individu
(komunikator) memberikan rangsangan (secara verbal) untuk mengubah individu
lainnya (audien)Schramm berpendapat bahwa bila persuasi menghendaki efek yang
baik maka dalampendekatannya harus melalui apa yang disebut dengan “A-A
Procedure “ from Attention to Action.Melalui proses ini komunikator harus
terlebih dahulu membangkitkan perhatian (attention)komunikan terhadap
usaha-usaha komunikator . bila perhatian sudah bangkit komunikator harus
berusaha untuk menggerakkan komunikan agar dia berbuat atau bertindak (action)
seperti yangdiharapkan oleh komunikator.
Sementara
Lucas dan Britt mengatakan bahwa persuasi komunikasi (iklan) yang
dilakukankomunikator terhadap komunikan sebaiknya melalui tahapan-tahapan yang
disebut dengan tahapAIDCDA. Konkritnya pesan yang dibuat melalui iklan haruslah
mendapat perhatian (attention),manarik (interest), membangkitkan keinginan
(desire) dan menimbulkan keyakinan ( Conviction)komunikan, sehingga dia mau
mengambil suatu keputusan ( Decision) untuk melakukan tindakan ( Action) sesuai
dengan apa yang diinginkan oleh komunikator.
Secara
aplikatif metode ‘A-A procedure “ dapat juga dilakukan melalui suatu proses
yang disebut dengan pendekatan DAGMAR ( Defining advertising goal and measure
advertising result). Metode ini mengambarkan proses komunikasi yang terdiri
dari langkah-langkah yang harus dilalui suatu produk untuk sampai pada tujuan
yang dikehendaki yaitu berupa tindakan yang diambil oleh konsumen.
Langkah-langkah itu adalah :
(1) Ketidaksadaran ( unaware)
(2) Kesadaran(Aware)
(3) Pemahaman & Citra ( Comprehensive
& Image)
(4) Sikap (Attitude)
(5) Tindakan ( behavior)
Metode -
Metode Persuasi
Persuasi merupakan salah satu metode
komunikasi social dan dalam penerapannyamenggunakan teknik/cara tertentu,
sehingga dapat menyebabkan orang bersedia melakukan sesuatu dengan senang hati
dengan suka rela dan tanpa merasa dipaksa oleh siapapun. MenurutNewcomb
pelaksanaan persuasi dapat menggunakan berbagai metode yakni ;
1). Metode Partisipasi
2). Metode Asosiasi
3). Metode Icing Devise
4). Meode pay-Off idea
5). Metode Fear Arrousing
Penggunaan metode-metode persuasive tentu
harus dilandasi pada pemahaman tentang prinsip-prinsip persuasi yang ada.
Menurut J.H Menning dan C.W Wilkin keberhasilan persuasi harusdidasari pada
prinsip persuasi antara lain;
1) Planned presentation in the light of your
objective.
2) You viewpoint interpretation
3) Adaptation even personalization when
possible.
4) Positive Statement
5) Succes Consciousness
Sumber : http://sembiring-timotius.blogspot.com/2013/03/komunikasi-persuasif-dalam-iklan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar